Rezim Otoriter dan Ekstrimis Ancam Kebebasan Beragama

Internasional / 18 November 2010

Kalangan Sendiri

Rezim Otoriter dan Ekstrimis Ancam Kebebasan Beragama

daniel.tanamal Official Writer
3514

Amerika telah mengeluarkan laporan tahunannya tentang kebebasan beragama sedunia, dengan mengemukakan keprihatinan atas situasi di delapan negara : Birma, Tiongkok, Eritrea, Iran, Korea Utara, Arab Saudi, Sudan dan Uzbekistan.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan laporan-laporan dari Tiongkok, Pemerintahnya telah mengintimidasi biksu-biksu Budha, umat Kristen yang beribadah di rumah-rumah, dan warga Muslim-Uighurs di provinsi Xinjiang. Menlu Clinton mengatakan rejim otoritarian dan kelompok-kelompok ekstrimis yang melakukan kekerasan di beberapa bagian dunia, kini mengancam kebebasan beragama.

Diantara negara-negara yang memprihatinkan – menurut laporan tersebut tidak mungkin ada perubahan atas kebebasan beragama di Korea Utara. Laporan itu juga mengatakan rasa hormat Pemerintah Iran atas kebebasan beragama masih buruk.

Laporan tersebut mengatakan unsur-unsur Islam radikal di Iran memberi “tekanan sangat besar” pada individu-individu dan kelompok untuk mencocokkan diri dengan interpretasi ekstrimis Islam, dan bahwa kekerasan sektarian telah berdampak pada kemampuan orang untuk menjalankan agama secara bebas.

Seandainya kita lebih cerdas menilai bahwa semua yang dilakukan dan diserukan berbagai pemerintah hanyalah kepentingan golongan yang memaksakan kehendak ideologi semata. Menghargai keragaman dan fokus terhadap kelangsungan masa depan adalah pikiran bijak yang harus kita tanamkan sedari kini.

 

Sumber : Berbagai sumber/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami