Mereka Orang yang Terbuang tapi Tuhan Anggap Mulia

Internasional / 18 November 2010

Kalangan Sendiri

Mereka Orang yang Terbuang tapi Tuhan Anggap Mulia

Lois Official Writer
4208

Timotius merupakan seorang pria sederhana yang memiliki rumah dimana dia menampung sekitar 80 orang penderita gangguan jiwa untuk dibina dan dirawat. Hatinya untuk orang-orang tersebut sungguh luar biasa. Di saat orang lain, bahkan keluarga mereka, tidak mau menampung mereka, Timotius dengan penuh kasih menerima mereka tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun. Biasanya, dia pungut mereka dari jalan atau orang-orang tersebut memang diserahkan keluarganya karena tidak bisa lagi merawat mereka.

Dengan motto “Bukan melayani untuk makan, tetapi melayani pasti makan” Timotius mempunyai iman yang luar biasa untuk menyediakan apa yang mereka perlukan, karena dia percaya pasti Tuhan sediakan. Dengan dibantu 8 orang lainnya, Timotius dapat menyelamatkan mereka, bahkan ada beberapa orang yang sembuh dari gangguan jiwa karena pelayanan yang dilakukan Timotius ini.

Ada satu yang mereka pegang “Apa yang kamu lakukan bagi orang yang paling hina sekalipun, itu kamu lakukan buat Aku.” (Matius 25:40) Tidak ada yang sia-sia di dalam Tuhan, apalagi dilakukan untuk menunjukkan kasih Tuhan kepada sesama.

Selain Timotius, seorang yang bernama Thomas Selan juga mempunyai kerinduan yang mendalam untuk membantu para penderita gangguan jiwa sejak tahun 1999 namun akhirnya bisa dia wujudkan juga beberapa waktu yang lampau.

Sayangnya, ketika terjadi kerusuhan di daerah tempatnya mendirikan yayasan, yayasan mereka dibongkar secara paksa sehingga mereka pun terpaksa mengontrak ke tempat lain agar pelayanan bisa terus dilakukan. Saat ini Thomas yang sudah melayani 10 orang penderita gangguan jiwa seorang diri itu, terbentur masalah kontrakan yang akan segera habis.

Di tempat lain, Nurmala, seorang wanita yang dulunya menjadi korban kekerasan seksual oleh para pria yang ada di sekitarnya. Bertahun-tahun dia bergumul sehingga akhirnya hidupnya dijamah Tuhan Yesus. Nurmala kemudian mendedikasikan hidupnya bagi mereka yang pernah mengalami hal yang sama seperti dirinya. “Saya mau hidup bagi banyak orang. Buat wanita-wanita yang mengalami pemerkosaan, buat anak-anak yang mengalami penolakan oleh bapaknya, keluarganya…”

Mereka semua membantu dengan seluruh keberadaan mereka, karena mereka tahu dengan mengasihi sesama berarti mereka mengasihi Tuhan. Kita pun dipanggil untuk melakukan hal sama. Membuktikan kasih Tuhan yang nyata dalam hidup kita. Apakah Anda merindukan hal yang sama? Jawaban.com dan Solusi Life mengajak Anda untuk bergabung dan memberikan sumbangsih buat mereka melalui jawabankasih.jawaban.com

Halaman :
1

Ikuti Kami