Kala Fokus Hidup Kita Bukanlah Diri Kita Pribadi

Internasional / 3 November 2010

Kalangan Sendiri

Kala Fokus Hidup Kita Bukanlah Diri Kita Pribadi

Lois Official Writer
2763

Bukan mau mereka jika tiba-tiba bencana alam itu datang menerjang rumah-rumah, tempat tinggal mereka. Bukan pula rancangan mereka untuk mengalami musibah yang menyengsarakan penduduk sekitar tersebut. Bukan pula keinginan mereka untuk membuat orang lain repot karena mereka. Mereka bahkan ingin bergegas pulang ke rumah mereka untuk mencari rumput bagi ternak mereka. Karena dari situlah mata pencaharian mereka berasal.

“Belum dapat banyak rumputnya, terus pulang karena turun hujan air disertai abu,” kata seorang warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng yang bernama Sukisno, desa yang letakanya di lereng barat puncak Gunung Merapi. Sejumlah warga setempat lainnya pun mencari rumput di dekat hutan Deles sekitar satu kilometer dari dusun setempat.

Selain mengkuatirkan mata pencaharian mereka, mereka juga perlu mewaspadai kemungkinan bencana letusan susulan Merapi. Mereka yang tinggal di pengungsian juga merasa tidak nyaman buat mereka, menerima bantuan dari orang-orang yang terbeban hatinya, dan makan nasi bungkus dari dapur umum.

Meskipun begitu, mereka saling membantu, contohnya ketika Pawiro Sardi (80) meninggal dunia sekitar pukul 08.15 WIB saat terjadi hujan abu di kawasan itu, jenasah mereka bawa dengan peti dari rumahnya di tepi dusun itu ke pemakaman setempat sekitar 500 meter. Sebagian warga setempat lainnya mengungsi ke tempat aman dari bencana erupsi Merapi.

“Mereka tidak memiliki anak, setiap hari dirawat oleh salah seorang keponakannya. Hingga saat ini mereka tidak mengungsi, tetap di rumahnya meskipun Merapi sedang fase erupsi.” kata Susanto yang juga Koordinator Tim Relawan Edukasi Gubug Selo Merapi (EGSPi) Dusun Grogol untuk Bencana Gunung Merapi 2010 itu.

Dimanakah peran kita sebagai orang percaya? Kita harus menyebarkan kasih itu secara nyata dalam kehidupan setiap orang yang kita jumpai, apalagi ketika mereka mengalami musibah seperti saat ini. Doa yang kita sampaikan bukan lagi mengenai diri kita, tapi mengenai mereka. Hidup yang kita punyai bukanlah hidup kita lagi, tapi biarlah Yesus hidup dalam diri kita. Sungguh-sungguh hidup dalam diri kita. Bantulah mereka lebih dari yang seharusnya dilakukan, lakukanlah sepenuh hati. Untuk itulah kita dipanggil, agar kemuliaan Tuhan nyata di dalam hidup kita.

Saat ini, OBI masih menantikan uluran tangan Anda. Anda dapat menyumbangkan dana Anda ke rekening BCA OBI dengan nomor rekening 522 030 9292 atas nama Yayasan Obor Berkat Indonesia. Anda juga dapat terjun langsung ke lokasi kejadian dan menjadi sukarelawan di sana. Apapun beban yang Tuhan taruh buat Anda, kerjakanlah dengan berfokus pada Tuhan.

Sumber : antaranews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami