Lahir Abnormal, Bayi Dibekukan Sampai Mati Agar Selamat

Serba-Serbi Sehat / 30 October 2010

Kalangan Sendiri

Lahir Abnormal, Bayi Dibekukan Sampai Mati Agar Selamat

Lestari99 Official Writer
6560

Seorang bayi ‘dibekukan sampai mati’ selama lebih dari 20 menit dalam sebuah operasi yang baru dilakukan pertama kalinya di dunia untuk memperbaiki cacat jantung yang mengancam jiwanya.

Samaa Zohir dilahirkan dengan kelainan pembuluh darah yang terhubung ke jantungnya bekerja dengan cara yang terbalik, sehingga dibekukan sampai titik kematian sebelum para petugas medis menghentikan sistem kerja jantung dan memperbaiki kondisi yang dinyatakan fatal ini.

Bersiap untuk mengoperasi jantung yang sangat kecil – lebih kecil dari bola golf – tim bedah di Great Ormond Street Hospital, London, membuat bayi yang baru berumur satu bulan ini mati suri untuk memiliki cukup waktu melakukan operasi yang rumit.

Tim dokter menempatkan kantong es di sekitar kepala Samaa dan darahnya dibekukan dari suhu normal 37C menjadi 18C dengan menggunakan mesin bypass jantung. Sebagaimana suhu tubuhnya yang menurun dengan drastis, tubuhnya pun menjadi begitu dingin untuk disentuh.

Para dokter kemudian menghentikan jantungnya dengan menyuntikkan obat dan mematikan mesin jantung – dimana secara ilmu kedokteran ia dinyatakan mati dengan tubuh yang hampir seluruhnya kehabisan darah.

Ahli bedah kardiotoraks, Tain-Yen Hsia, beserta dengan timnya bekerja melawan waktu. Operasi penyelamatan ini harus dilakukan paling lama selama 50 menit sebelum jantung harus direstart untuk mencegah kerusakan pada otak dan organ dalam.

Setelah 23 menit mati suri, dengan pembuluh darah yang sudah diperbaiki, dokter membawa Samaa kembali ke kehidupan.

Mesin jantung kembali diaktifkan untuk memompa darah hangat dan mengembalikan suhu tubuh ke 37C. Jantungnya kemudian mulai berdetak sendiri.

Lima bulan kemudian, Samaa yang berasal dari Finchley, London Utara, telah pulih sepenuhnya. Satu-satunya tanda  yang tersisa adalah bekas luka di dadanya.

Ibunya, Roosina Ahmed (30) berkata, “Pertama kali Samaa membuka matanya setelah operasi, saya begitu berbahagia melihatnya hidup kembali. Selama lebih dari 20 menit ia berada di atas meja operasi, dengan tubuh yang dingin, sebuah tubuh tanpa kehidupan, dan dokter membawa Samaa kembali kepada kami. Samaa yang tadinya begitu lemah bahkan hanya untuk menangis, kini menjadi seorang bayi yang sehat dan lincah. Ia sangat suka makan dan bermain dengan mainannya. Ini luar biasa.”

Samaa lahir dengan pembuluh darah yang seharusnya membawa darah yang mengandung oksigen dari paru-paru ke sisi kiri jantung namun malah terhubung ke sisi kanan. Kecacatan mempengaruhi anak-anak di bawah 40 tahun di Inggris dan berakibat fatal tanpa operasi, yang dengan sendirinya membawa resiko.

Tanda-tanda pertama datang ketika Roosina, yang adalah seorang polisi metropolitan, melihat bahwa Samaa terlalu lemah bahkan untuk sekedar makan. Roosina membawanya ke dokter umum dan didiagnosa menderita kolik ringan.

Namun nalurinya sebagai seorang ibu berkata lain. Bersama dengan suaminya, Zohir Uddin (32), yang adalah seorang pegawai negeri, mereka kemudian membawa Samaa ke rumah sakit untuk dites dan hasil scan menunjukkan kondisi yang mengancam jiwanya.

Roosina berkata, “Kami sangat ketakutan tentang operasi yang sangat beresiko tersebut, tetapi dokter bedah menjelaskan kondisinya kepada kami dengan begitu baik. Empat hari kemudian operasi dilakukan. Semuanya terjadi dengan begitu cepat.”

Dua hari setelah operasi, Samaa membuka matanya untuk melihat ibunya tersenyumn kepadanya. Setelah 18 hari berada di rumah sakit, Samaa sudah diperbolehkan pulang.

Dokter bedah Hsia berkata, “Kami perlu bekerja di area tanpa darah karena kami melakukan operasi mikro, berkaitan dengan pembuluh darah yang setipis kertas beras dan jahitan setipis rambut manusia. Satu-satunya cara adalah dengan membekukan tubuh dan menghentikan sirkulasi. Pasien masuk ke kondisi hipotermia terdalam. Sama halnya dengan bayi yang dimasukkan ke dalam seember air es. Bila Anda menghentikan jantung maka mereka mati secara klinis dan saya harus melakukan operasi dengan sangat akurat. Tidak ada tempat untuk kesalahan. Ini hanya dapat dilakukan sekali saja.”

Tekhnik baru ini telah dikembangkan dari kasus orang yang jatuh ke dalam air dingin dan bertahan selama satu jam di bawah permukaan air. Para ahli percaya kondisi dingin melindungi otak dan organ vital untuk membuat mereka tetap hidup.

Sumber : dailymail
Halaman :
1

Ikuti Kami