Bertahan Hidup Kudus Di Tengah Budaya Seks Bebas

Marriage / 28 October 2010

Kalangan Sendiri

Bertahan Hidup Kudus Di Tengah Budaya Seks Bebas

Lestari99 Official Writer
6290

Cinta sejati akan menunggu. Mungkin Anda pernah mendengar hal ini sebelumnya dan mungkin Anda bertekad dan berjanji kepada Tuhan bahwa Anda akan ‘menunggu’ sampai Anda menikah untuk berhubungan seks. Kedengarannya cukup sederhana bukan? Tapi dengan budaya yang terus berkembang hari-hari ini, melakukan kebenaran ini tidak selalu semudah kedengarannya.

Kekudusan sejatinya bukan hanya berpantang seks sampai pernikahan itu tiba, namun merupakan pola pikir yang mencakup setiap bidang kehidupan Anda. Di tengah berkembangnya budaya seks bebas, bagaimana Anda dapat menjalani hidup dalam kekudusan? Ada beberapa langkah kunci yang dapat Anda lakukan:

Perhatikan Cara Anda Berpakaian

Meskipun berpakaian sederhana bukanlah satu-satunya aspek hidup kudus, tapi seringkali menjadi tolak ukur pertama akan pandangan orang mengenai diri Anda, untuk sebuah alasan yang baik. Pakaian yang Anda kenakan sebenarnya mengirim pesan kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda.

“Saya rasa banyak wanita yang merasa, atas nama fashion, mereka perlu memamerkan kulit tubuh mereka. Namun hal itu sebenarnya sangat sulit untuk dihadapi oleh saudara-saudara kita di dalam Tuhan. Sangat sulit bagi mereka untuk menjaga pikiran mereka tetap murni ketika mereka melihat kulit mulus yang terbuka,” ujar Rebecca, seorang penyanyi Kristen dan juga penulis buku Pure. “Saya pikir terkadang anak gadis mengatakan mereka sedang menunggu (sampai mereka menikah untuk melakukan hubungan seks), tetapi mereka berpakaian dengan cara yang sangat bertolak belakang.”

Berpakaian sederhana tidak berarti Anda mengorbankan gaya, ujarnya. Bertentangan dengan apa yang beberapa gadis pikirkan, banyak pria yang menganggapnya menarik.

“Gadis yang berpakaian sederhana, untuk pria yang tepat, sebenarnya merupakan cara yang lebih menarik karena memerlukan lebih banyak intrik,” ujar Rebecca. “Anda masih bisa berpakaian lucu dan sederhana. Gaya ini hanya sedikit lebih menantang. Anda harus lebih kreatif.”

Berhati-hatilah Dengan Apa Yang Anda Tonton

Hidup dengan gaya hidup kudus juga berarti menjaga pikiran dan hati kita. Kita dapat melakukan hal ini dengan memonitor hal-hal yang kita tonton maupun dengarkan. Menonton film yang penuh dengan adegan cinta atau mendengarkan musik dengan lirik yang dapat dipertanyakan justru membuat kita mudah terpengaruh dan membuat kita pada akhirnya melihat hal-hal yang tidak bermoral menjadi ‘tidak terlalu buruk’.

“Setiap kita sangat dipengaruhi dengan apa yang kita lihat dan apa yang kita dengarkan. Jadi, mempertahankan standar yang tinggi merupakan hal yang sangat penting,” ujar Rebecca.

Menghabiskan waktu setiap hari dengan firman Tuhan juga merupakan hal yang penting. Ketika kita berusaha mengisi pikiran kita dengan apa yang Allah katakan mengenai topik-topik ini, akan lebih mungkin bagi kita untuk menjalaninya sesuai dengan prinsip Firman Tuhan.

Menetapkan Batasan Dalam Hubungan

Bila Anda sedang berada dalam hubungan pra nikah, diskusikan dengan pasangan Anda apa yang pantas dan apa yang sudah di luar batas.

“Saya cukup memiliki batasan saat sedang menjalani hubungan pra nikah,” ujar Rebecca. “Kami membicarakan banyak hal dan memastikan bahwa setiap kami menjalani setiap point yang kami bicarakan dan bertanggung-jawab di sana.”

Memiliki Seseorang Yang Menjaga Akuntabilitas Anda

Memiliki akuntabiitas di luar hubungan pra nikah juga merupakan hal yang penting. Teman, kerabat dan jemaat gereja merupakan tempat dimana remaja dapat belajar bertanggung-jawab. Ketiga aspek sosial inilah yang dapat membantu kita mempertahankan akuntabilitas kita.

“Saya memiliki teman yang akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, dan saya juga memiliki keluarga yang sangat terlibat di dalam hidup saya,” ujarnya. “Saya pikir ketika Anda mulai menjauhi komunitas, maka godaan di area kekudusan menjadi hal yang sangat sulit untuk diperangi.”

Mengejar Hubungan Pribadi Dengan Tuhan

Semua area ini sesungguhnya merupakan hasil dari hubungan yang dekat dengan Tuhan. Mempertahankan hubungan yang dinamis dengan Tuhan merupakan faktor yang paling penting untuk hidup dalam kekudusan.

“Kalau saya tahu bahwa Tuhan yang adalah Bapa saya mencari saya dan menginginkan yang terbaik bagi saya dengan mengatakan bahwa kekudusan itu penting, maka saya akan menunggu,” ujar Rebeca. “Jika saya ingin menyenangkan hati Tuhan melalui hidup saya, maka hal itu akan menjadi motivasi terbesar bagi saya karena saya tidak ingin awan dosa datang di antara saya dan Tuhan.”

Hal ini juga bermuara pada masalah kepercayaan. Kita dapat percaya bahwa jalan Tuhan merupakan jalan yang terbaik bagi kita, atau kita dapat memilih untuk percaya bahwa apa yang dunia katakan adalah yang terbaik.

“Saya pikir ketika kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita dan IA memiliki rencana yang terbaik bagi kita, maka kita ingin hidup di jalan-Nya. Namun ketika kita meragukan hati Tuhan dan meragukan kasih-Nya, maka kita akan mengalami masa-masa sulit untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.”

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami