Ayalon : Sinode Itu Telah Dibajak Oleh Mayoritas Anti-Israel

Internasional / 26 October 2010

Kalangan Sendiri

Ayalon : Sinode Itu Telah Dibajak Oleh Mayoritas Anti-Israel

Lois Official Writer
3482

Sabtu (24/10) para uskup Katolik dari Timur Tengah membuat kesimpulan terkait hasil sebuah konferensi selama dua minggu yang membahas masalah antara Israel dan Palestina di Roma, Italia dengan sebuah seruan bagi masyarakat internasional, khususnya PBB untuk bekerja mengakhiri pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.

Dengan alasan itulah, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon, mengecam pernyataan itu. Pada hari Minggu (25/10) dia mengecam pernyataan terbaru para uskup Katolik tentang Timur Tengah dan mengatakan bahwa pernyataan mereka itu sebagai fitnah.

“Kami menyatakan kekecewaan kami bahwa sinode penting itu telah menjadi forum bagi serangan politik terhadap Israel dalam sejarah terbaik propaganda Arab,” kata Ayalon dalam sebuah pernyataan. “Sinode itu telah dibajak oleh sebuah mayoritas anti-Israel.” begitu kata Ayalon.

“Kami orang Kristen tidak dapat berbicara tentang ‘tanah perjanjian’ sebagai hak eksklusif istimewa orang Yahudi,” kata Uskup Agung Cyril Salim Bustros, yang memimpin Gereja Melkit Yunani di Amerika, pada konferensi pers akhir sinode itu. “Janji itu telah terhapuskan oleh (kedatangan) Kristus. Tidak ada lagi orang pilihan, semua orang, pria dan wanita, dari semua bangsa telah menjadi orang-orang pilihan,” kata Bustros.

Dalam hal inilah, secara khusus Ayalon menyebutkan kembali pernyataan Bustros tersebut. “Kami sangat terkejut dengan bahasa yang digunakan oleh Uskup Agung Bustros selama konferensi persnya itu.” kata Ayalon menanggapi hal itu. Bustros sendiri memimpin komite yang menyusun pernyataan kesimpulan sinode tentang masalah Israel dan Palestina.

“Kami menyerukan kepada Vatikan untuk menjauhkan diri dari komentar Uskup Agung Boutros yang merupakan fitnah terhadap orang Yahudi dan negara Israel dan tidak dapat dianggap sebagai posisi resmi Vatikan,: kata Ayalon dalam pernyataannya. “Komentar yang keterlaluan ini seharusnya tidak merusak hubungan penting antara Vatikan, Israel, dan orang-orang Yahudi.
Namun, Paus Benediktus XVI dalam pernyataannya sendiri mengatakan, “Orang-orang Palestina akan memiliki negara merdeka dan berdaulat dimana mereka dapat hidup secara bermatabat dan aman,” kata pernyataan itu. “Negara Israel akan dapat menikmati perdamaian dan keamanan di dalam perbatasan mereka yang diakui secara internasional. Kota Suci Yerusalem akan dapat memperoleh status yang tepat, yang menghargai karakter khususnya, kekudusannya, dan warisan agama dari tiga agama : Yahudi, Kristen, dan Muslim,” kata pernyataan itu. “Kami berharap bahwa solusi dua negara akan menjadi kenyataan dan bukan hanya mimpi.”

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami