Ketika Anda Belum Siap Ketika Dilamar

Single / 20 October 2010

Kalangan Sendiri

Ketika Anda Belum Siap Ketika Dilamar

Lestari99 Official Writer
16374

Salah satu hal yang membedakan pernikahan dengan hubungan jangka panjang lainnya adalah lebih sulit untuk mengakhiri pernikahan ketika segala sesuatu berjalan dengan buruk. Dan inilah alasannya kenapa Anda harus mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang dan hanya menikah jika Anda benar-benar telah siap. Namun apa yang akan Anda lakukan jika pasangan Anda dengan berani mengajak Anda untuk menikah? Anda mungkin merasa nyaman dengan hubungan pacaran yang sedang Anda jalani saat ini namun pasangan Anda menginginkan lebih. Berikut adalah cara uuntuk memberitahu pasangan Anda bahwa Anda meminta waktu lagi sebelum mengikatkan diri dalam pernikahan.

Menemukan Petunjuk

Bagaimana Anda dapat melihat bahwa pasangan Anda telah siap untuk menikahi Anda? Mungkin ia telah memperlihatkan beberapa tanda-tanda. Jika hal ini terjadi, segera kenali petunjuk tersebut dengan jelas. Mengabaikan petunjuk yang diberikannya tidak akan membawa kebaikan apapun bagi Anda. Sementara Anda secara salah berpikir telah berhasil menghindar dari kemungkinan harus berkomitmen, pasangan Anda mungkin beranggapan bahwa Anda hanya malu atau gugup dan tidak benar-benar menolak pernikahan. Jadi pada saat pasangan Anda melontarkan komentar sugestif, segera tanyakan padanya apa maksud komentar itu secara gamblang.

Jika pasangan Anda sering mengemukakan topik pernikahan kepada Anda, segera atasi ‘masalah’ ini dengan serius. Biarkan pasangan Anda tahu bahwa Anda belum siap untuk menikah dan jika ia menanyakan alasannya, katakan kepada mereka secara jelas. Jangan ubah pertanyaan tersebut menjadi sebuah diskusi untuk mengungkapkan keluhan Anda terhadap dirinya atau mendiskusikan masalah lain yang mungkin sedang Anda hadapi di dalam hubungan Anda. Ada waktu lain bagi Anda untuk melakukan hal ini.

Putuskan Apakah Anda Ingin Menikah

Cobalah untuk mengenal aspirasi hidup Anda sendiri dan lihatlah apakah menikah termasuk di dalamnya. Anda mungkin ingin meraih kesuksesan di dalam karier dan berkeluarga dengan komitmen kerja yang Anda miliki mungkin akan sulit untuk dijalani. Atau Anda mungkin ingin belajar hal-hal baru di luar negeri dimana lagi-lagi keinginan itu akan membuat pernikahan sulit untuk dipertahankan. Tentukan apa yang ingin Anda lakukan dalam hidup dan apakah Anda ingin menikah atau tidak. Jika tidak, maka Anda tidak perlu membuang waktu untuk memberitahu rencana Anda kepada pasangan sehingga ia tidak perlu terus menunggu seseorang yang tidak akan pernah mau menikah.

Pertimbangkan Alasan Anda

Dalam kebanyakan kasus wanita menunda pernikahan untuk mencapai keberhasilan dalam karier sampai tiba waktu yang tepat. Namun jika Anda memiliki masalah dengan komitmen, lebih baik Anda mencari tahu akar masalahnya sebelum pasangan Anda tahu akan keputusan Anda. Apakah Anda takut untuk menikah karena ini berarti akan membuat Anda terikat kepada satu orang? Atau apakah Anda kuatir bahwa tanggung jawab yang harus Anda emban dalam pernikahan akan membuat Anda terlalu sibuk untuk memiliki waktu pribadi? Cari tahu alasan yang membuat Anda ragu untuk membuat diri Anda berkomitmen lalu kemudian lihatlah apakah Anda dapat mengatasinya baik oleh usaha Anda sendiri maupun dengan dukungan pasangan Anda.

Perbaiki Kerangka Waktu

Namun jika Anda ingin menikah satu saat nanti, diskusikan dengan pasangan Anda jika dia bersedia untuk menunggu dan untuk berapa lama. Anda mungkin sedang berada dalam sebuah fase penting dalam karier Anda dan berkomitmen akan membuat Anda mengorbankan waktu dan energi yang berharga. Atau Anda mungkin ingin menyelesaikan pendidikan dan magang sebelum menikah. Bicarakan tentang tujuan-tujuan hidup Anda dengan pasangan sehingga ia tidak memiliki harapan yang tidak realistis mengenai kerangka waktu yang sudah Anda pilih untuk Anda tetapkan.

Lihat Kondisi Keuangan Anda

Seringkali ketika seorang pria dan wanita mulai bergaul dengan cukup baik, salah satu di antara mereka akan mulai memikirkan pernikahan. Jika Anda melihat pasangan Anda telah berpikir ke arah sana sedangkan Anda melihat beberapa masalah praktis bisa saja muncul, bantulah pasangan Anda untuk melihat sisi lain dari pernikahan. Pertimbangkan apakah penghasilan gabungan Anda akan cukup untuk menghidupi sebuah keluarga? Apakah salah satu dari Anda memiliki pinjaman yang harus dilunasi agar terbebas dari hutang? Bagaimana jika seorang bayi hadir dan Anda harus menjadi ibu rumah tangga, apakah penghasilan pasangan Anda cukup untuk menutupi semua kebutuhna hidup? Cobalah untuk membuat pasangan Anda dapat melihat implikasi keuangan terhadap pernikahan dan kemudian ia akan mengerti kenapa Anda masih ingin menunggu.

Jangan Jadikan Topik Pernikahan Sebagai Sesuatu Yang Tabu

Jika Anda secara sadar mulai menghindar untuk membicarakan pernikahan karena takut ketidaksetujuan Anda akan terungkap, hal ini justru akan membawa diri Anda masuk ke dalam sebuah tekanan yang kuat. Bahkan melihat pasangan pengantin baru berjalan bersama atau melihat iklan majalah dengan gambar cincin kawin sudah cukup untuk membuat Anda berdua meringis dalam kecemasan. Jadi, jika pasangan Anda ingin menikah sedangkan Anda tidak, jangan jadikan topik pernikahan sebagai sesuatu yang tabu. Tetap bicarakan dengan terbuka dan dengan kepala dingin. Jika Anda menabukannya, pasangan Anda akan cenderung berpikir bahwa Ada menentang pernikahan sebagai masalah prinsip.

Jujurlah Dengan Jawaban Anda

Jika pasangan Anda muncul dan langsung melamar untuk menikah, jujurlah untuk mengatakan bahwa Anda belum siap. Katakan padanya bahwa Anda mengasihinya dan bahagia dengan status hubungan saat ini tetapi tidak siap untuk mengambil peran baru dan komitmen yang menyertainya. Di atas semuanya jangan biarkan pasangan Anda bergantung pada harapa palsu jika Anda tidak berniat untuk mengubah pikiran Anda dalam waktu dekat. Biarkan pasangan Anda memiliki kebebasan untuk mencari pasangan baru jika pernikahan dan berkeluarga merupakan daftar tertingi dari prioritas hidupnya saat ini. Dan akhirnya, doakan yang terbaik baginya dan lanjutkan hidup Anda.

Ajakan untuk menikah memang bisa membuat Anda tertekan, terutama jika hal itu datang dari pasangan yang Anda kasihi dan Anda tidak ingin mengecewakannya. Ditambah lagi mungkin Anda takut kehilangan dirinya jika terus bertahan untuk menunda pernikahan. Jika Anda bahagia dengan hubungan yang Anda jalani, Anda mungkin tidak ingin kehilangan persahabatan dan keintiman yang Anda bagi dengan pasangan Anda saat ini. Namun di sisi lain Anda tidak siap menukar kebebasan dan rutinitas fleksibel yang Anda miliki untuk masuk ke dalam peran yang lebih berkomitmen. Jadi jika Anda merasa bahwa Anda belum siap untuk menikah, hal terbaik adalah membuat perasaan Anda menjadi jelas. Hal ini tidak hanya menjamin pasangan Anda tidak akan disesatkan dengan harapan palsu tapi juga memungkinkan Anda untuk hidup bebas tanpa mengalami stres berkepanjangan.

Sumber : futurescopes.com
Halaman :
1

Ikuti Kami