Bayi Berekor Tanpa Tempurung Kepala Meninggal Dunia

Nasional / 16 October 2010

Kalangan Sendiri

Bayi Berekor Tanpa Tempurung Kepala Meninggal Dunia

Lestari99 Official Writer
3906

Pada hari Rabu (13/10) lalu, warga Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, heboh dengan kelahiran bayi yang memiliki ekor sepanjang tiga centimeter dan tidak memiliki tempurung kepala. Warga yang mendengar kelahiran bayi tersebut berduyun-duyun mendatangi Pusat Kesehatan Mayarakat (Puskesmas) Mandor, tempat bayi tersebut dilahirkan.

Mariwan, warga Desa Sambora Kecamatan Toho yang mengambil foto bayi tersebut melalui telepopn selulernya mengatakan kondisi sang bayi terlihat mengerikan dengan ekor tersebut.

Bayi dengan berat 3 kilogram tersebut lahir dari pasangan Asui (17) dan Dami (22) dengan bantuan bidan desa. Dami sendiri tidak memiliki firasat apa-apa karena istrinya rajin memeriksakan kandungannya ke bidan desa. Pasangan ini memang berasal dari keluarga kurang mampu yang mengandalkan hidup hanya dari berladang dan menoreh getah. Rumah mereka pun hanya berukuran 4 x 4 meter persegi dan beratapkan daun.

Kepala Puskesmas Sri Supartinah menuturkan bayi tersebut memang cacat, tidak memiliki tempurung kepala sehingga otaknya di luar. Mata dan hidungnya pun tidak sempurna. Sementara kaki dan tangannya juga tidak normal. Bayi yang diletakkan dalam inkubator ini diberi makan melalui selang.

Namun sayang, setelah sempat mendapatkan perawatan selama dua hari, bayi malang tersebut meninggal dunia pada hari jumat (15/10) dinihari.  Sang bayi diperkirakan meninggal pukul 04.00 waktu setempat, karena saat diperiksa pukul 06.00, sang bayi sudah ditemukan dalam keadaan kaku. Kontrol suster memang dilakukan setiap tiga jam sekali.

Dokter Puskesmas Mandor, Grace Dewi Indrawati mengatakan kondisi bayi yang mengalami cacat itu memang sangat sulit untuk bertahan hiduip dalam jangka waktu yang lama karena kebutuhan dasar bayi tersebut tidak bisa normal seperti bayi lainnya. Ditambah lagi tidak memiliki tengkorak kepala sehingga ketahanan tubuhnya lemah.

Seluruh biaya perawatan bayi malang tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Landak melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami