AS Gempar, Obama Jadi Pengebom Bunuh Diri, Gay Dan Bandit!

Nasional / 16 October 2010

Kalangan Sendiri

AS Gempar, Obama Jadi Pengebom Bunuh Diri, Gay Dan Bandit!

daniel.tanamal Official Writer
3411

Publik Amerika Serikat dibuat gempar dengan kemunculan Barack Obama sebagai pengebom bunuh diri radikal, seorang gay, dan seorang bandit Meksiko di sebuah papan iklan.

Kemunculan papan iklan tersebut langsung memicu lahirnya gelombang kritikan di sebuah kota di sebelah barat AS, hanya beberapa minggu menjelang pemungutan suara yang penting.

Poster berwarna dari presiden AS tersebut – yang bertuliskan slogan "Vote DemocRAT" – menarik perhatian berbagai media di seluruh dunia dan juga dari orang-orang yang berkerumun di sebuah tempat parkir lokal untuk melihat lebih dekat. "(Iklan) itu menjijikkan dan tidak menghormati presiden," kata Martelle Daniels, ketua Partai Demokrat Mesa County. Ia menyebut iklan itu "jelas amat rasis dan homofobia."

"Pastinya (hal itu) sama sekali tidak dirancang untuk wacana yang cerdas," tambahnya di Grand Junction, di negara bagian sebelah barat AS, Colorado.

Di bawah gambar tokoh-tokoh kartun Obama – yang juga digambarkan sebagai seorang gangster yang mengulum cerutu – digambarkan sejumlah tikus yang diberi label pengacara persidangan, Inland Revenue Service (IRS), Environmental Protection Agency (EPA), dan bank sentral AS.

Chuck Pabst, ketua Partai Republik setempat mengatakan kepada sebuah surat kabar lokal, Grand Junction Sentinel, bahwa papan iklan itu berselera buruk."(Papan iklan itu) tercela dan tidak menghormati. Hal macam itu bukan cara yang akan dilakukan orang yang terhormat," kata Pabst. "Mengolok-olok seseorang dengan cara semacam ini adalah perbuatan kekanak-kanakan."

Secara peta politik, Mesa County didominasi pemilih Republikan dan orang-orang konservatif yang jumlahnya semakin bertambah. Di sana terdapat pula sejumlah organisasi Tea Party aktif yang menyusun rencana menjelang pemilihan paruh masa jabatan bulan depan. Dennis Lucas, seorang pengusaha asal Grand Junction yang memiliki papan iklan itu, mengatakan, "Saya tidak bisa memberi tahu Anda siapa yang menyewanya," kemudian ia menutup telepon.

Doris Downey, pemilik perusahaan yang tempat parkirnya dikerumuni orang-orang demi melihat dari dekat papan iklan kontroversial tersebut, merasa marah karena usahanya terganggu. "Saya tidak masalah dengan kebebasan berpendapat, tapi saya bermasalah jika hal itu menyebabkan orang lain tertimpa masalah, dan (iklan) ini menyebabkan masalah bagi kami di atas semua ini," katanya.

Juli lalu, muncul papan iklan di pinggir jalan yang memperbandingkan Presiden Obama dengan Adolf Hitler dan Vladimir Lenin. Di atas foto Obama, dituliskan "Sosialisme Demokrat", di atas foto Hitler ditulis "Sosialisme Nasional", sementara di atas kepala Lenin ditulisi "Sosialisme Marxis". Kata "Perubahan" – yang merupakan slogan kampanye Obama – ditulis pada setiap foto.

 

Sumber : suaramedia.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami