Kasih Itu Hadir Di Rekonsilisasi Nasional G30S

Nasional / 2 October 2010

Kalangan Sendiri

Kasih Itu Hadir Di Rekonsilisasi Nasional G30S

daniel.tanamal Official Writer
5421

Sebuah langkah bersejarah menyatukan kekuatan anak bangsa terjadi Jumat kemarin (01/10), dalam Rekonsilisasi Silaturahmi Nasional yang digelar Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) di Gedung MPR/DPR, Jakarta, dihadiri oleh putra-putri tokoh yang terlibat konflik Gerakan 30 September 1965 (G30S) dan masa perjuangan revolusi fisik.

Dalam acara ini mereka menyatakan komitmen untuk mengakhiri konflik yang diwariskan orang tuanya dan siap menyongsong Indonesia ke depan yang damai. Bahkan pada acara tersebut mereka berpelukan, menyampaikan pendapat, dan membulatkan tekad untuk melupakan dendam di masa lalu. Putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Suharto,dan putra Central Committee (CC) Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit, Ilham Aidit, terlihat berpelukan. “Kita tidak bisa mengubah sejarah, tapi kita bisa mengubah masa depan. Forum ini harus dilanjutkan untuk membina hubungan sosial ekonomi dan membangun bangsa,” kata Tommy.

Dalam acara yang digagas FSAB dan jajaran pimpinan MPR itu,putra-putri tokoh Pahlawan Revolusi dan korban G30S/PKI yang hadir antara lain putri Jenderal Ahmad Yani, Amelia Yani; putri Mayjen Pandjaitan, Chaterine Pandjaitan; dan putra Mayjen Sutoyo, Agus Widjojo. Lainnya, anak Laksamana Madya Oemardani, Feri Omar Nursaparyan; serta anak Wakil CC PKI Nyoto, Svetlana. Selain itu, hadir juga putra tokoh DI/TII Kartosoewiryo, yaitu Kartono Kartosoewiryo, putri mantan Presiden Soekarno,Sukmawati Soekarnoputri. Tokoh nasional Adnan Buyung Nasution, Akbar Tandjung. Lalu Ketua MPR Taufik Kiemas didampingi dua Wakil Ketua MPR, yakni Lukman Hakim Saifuddin dan Ahmad Farhan Hamid. Acara berlangsung cukup dinamis dan sering kali diwarnai tepuk tangan ratusan hadirin yang memenuhi Ruang Sidang Gedung Nusantara IV Gedung MPR/DPR.

Menurut Taufik Kiemas, mereka sudah saling menyadari bahwa konflik yang pernah terjadi pada orang tua masing masing tidak seharusnya diwariskan kepada anak cucunya. “Yang paling berat dalam hidup ini adalah memaafkan sehingga ini menjadi momentum yang harus dipelihara,” ungkap Taufik.


PERNYATAAN BERSAMA

SILATURAHMI NASIONAL ANAK BANGSA 

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Kami menyatakan:

1. Memegang teguh dan mengamalkan secara utuh dan konsekuen Pancasila sebagai satu-satunya Ideologi Negara.

2. Menjunjung tinggi Konstiusi Negara Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Menerima keberagaman dalam bingkai “Bhineka Tunggal Ika”.

5. Menanggalkan sikap-sikap yang dapat memicu konflik, yang mengakibatkan perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi.

Amin.

Jakarta 1 Oktober 2010 

Sumber : Jawaban.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami