Penyemir Sepatu Temukan Kristus Yesus Melalui Kayuparu

Internasional / 27 September 2010

Kalangan Sendiri

Penyemir Sepatu Temukan Kristus Yesus Melalui Kayuparu

Lois Official Writer
3699

Menurut sensus ada 3.600 bocah penyemir yang terdapat di La Paz, ibukota Bolivia. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda atau remaja, yang terpaksa bekerja di jalanan untuk kebutuhan keuangan keluarga mereka. Banyak dari penyemir ini yang malu dengan profesi mereka dan menyembunyikan wajah dengan menggunakan penutup wajah olahraga ski.

“Saya menutupi wajah saya karena adik saya. Saya tidak mau anak-anak lainnya memberitahu adik perempuan saya di sekolah bahwa kakaknya seorang penyemir sepatu,” kata Wilfredo Silvestre. “Saya menggunakan topeng ski sejak umur saya 12 tahun. Sejak itu, tidak ada tetangga saya yang tahu bahwa saya penyemir sepatu.”

Bocah lain, yang bernama Ramiro Tapia menambahkan, “Anda harus melindungi wajah. Jika Anda berkata Anda seorang penyemir sepatu, orang-orang akan memperlakukan Anda dengan buruk.”

Beberapa tahun belakangan ini, diskriminasi seperti itu dapat diatasi berkat sebuah kelompok “Kayuparu” yang berarti “Di bawah kakimu” dalam bahasa Aymara. Randy Davis, seorang insinyur Amerika yang menjalankan pelayanan ini.

“Saya suka bagaimana mereka termotivasi untuk mengubah hidup mereka. Mereka juga berjuang melawan alkohol, sama seperti menentang diskriminasi yang mereka derita karena menjadi penyemir. Banyak orang berpikir bahwa mereka pencuri, bahwa mereka masalah negeri ini, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” jelas Davis.

Pelayanan ini menggunakan olahraga sebagai sarana untuk meraih kepercayaan diri mereka dan secara berkala sama-sama membagikan Firman. Mereka juga mendaki gunung di Gunung Andean. “Habis itu, kami punya pemuridan, sebuah kelompok kecil dimana anak-anak yang ingin mengubah hidup mereka, dan menjadi orang percaya, bisa bertumbuh dan mengembangkan kehidupan ke-Kristen-an mereka,” kata Davis. “Kami juga bekerjasama dengan gereja-gereja agar pada akhirnya anak muda tersebut mempunyai gereja lokal.”

Setelah lima tahun, pelayanan kepada penyemir sepatu membuahkan hasil. “Sangat berbeda sekali hidup dengan Yesus dan hidup tanpa Yesus,” kata Silvestre, bocah penyemir sepatu itu. “Ada dua hal yang berbeda, karena ketika Anda hidup bersama Yesus, kehidupan Anda sangat masuk akal. Anda berharap kepada yang di atas kita. Tapi ketika Anda tidak bersama Kristus, Anda tidak punya harapan apapun. Anda cuma menjalani kehidupan Anda.”

Tapia pun juga mengatakan, “Dia memberikan saya tujuan hidup dan saya menyadari bahwa Dia adalah satu-satunya yang memberi arti, tuntunan dalam kehidupan saya.”

Karena kepercayaan diri dan kasih Tuhan, maka penyemir sepatu dapat menemukan Yesus melalui pelayanan Kayuparu ini, banyak yang sudah melepaskan topeng mereka yang menyembunyikan identitas mereka dan rasa malu mereka. Sekarang mereka menunjukkan bahagianya hidup dengan mengetahui ada kehidupan yang baru di dalam Yesus Kristus. Kayuparu mengembalikan identitas asli para penyemir sepatu, apakah pelayanan yang Anda lakukan sekarang?

Sumber : cbn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami