Ini Bukan Tindakan Teror, Ini Perintah Allah yang Wajib

Nasional / 24 September 2010

Kalangan Sendiri

Ini Bukan Tindakan Teror, Ini Perintah Allah yang Wajib

Lois Official Writer
7053

M. Sofyan Tsauri dulunya berprofesi sebagai polisi. Kini dia memilih untuk menjadi teroris. Pangkat terakhirnya adalah brigadier sebelum dipecat pada tahun 2009 akibat melakukan poligami dan desersi. Sofyan turut mendirikan kamp pelatihan kemiliteran teroris di Jantho dan dia merasa bangga menjadi teroris. Ia memilih menjadi teroris karena ingin menegakkan syariat Islam di Indonesia.

Berikut penuturan Sofyan Tsauri alias Abu Ahyass alias Marwan di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Jawa Barat, Kamis (23/9) kepada Tribunnews. com dan dikutip oleh Kompas (24/9). “Saya bukan penyusup atau intel polisi. Saya adalah buah dari dakwah tauhid. Kalau saya susupan, tempat saya bukan di dalam sel. Saya ditangkap bersama istri saya. Kalau mau tahu bagaimana saya ditangkap, tanya istri saya.” katanya kemudian.

Saat penangkapan terjadi, suasana sangat dramatis. Ada tembakan di jalan. Sofyan sendiri mengakui bahwa dia sudah memberikan para pengikut militant Islam ini 28 senjata api dan puluhan ribu peluru. Ceritanya kemudian, “Justru saya dikhianati oleh mereka. Saya menjadi kambing hitam atas kegagalan jihad di Aceh.”

Alasannya ingin menegakkan syariat Islam adalah “Untuk membawa Indonesia ke jalan yang lebih baik karena hanya dengan syariat Islam, Indonesia akan menjadi lebih baik.” Kata Sofyan yang mengakui bahwa dia menyukai sosok Dulmatin. Sofyan sengaja mencari tahu keberadaan Dulmatin untuk bergabung dengannya.

“Karena Allah, saya akhirnya bertemu Dulmatin. Kemudian saya dan beliau ketemu di Aceh, lalu mengadakan program latihan di Aceh.”

Sofyan bertemu Dulmatin di Aceh akhir tahun 2008 dan awal 2009. “Saya waktu itu sudah desersi. Saya juga bilang sama Dulmatin kalau saya ini deserter polisi karena bulan Juni 2009 dipecat. Banyak rumor beredar, saya dipecat karena sakit hati, lalu cari jalan lain. Itu salah. Saya sebelum menjadi polisi sudah aktif berdakwah. Kemudian karena tuntutan dan panggilan dakwah tauhid, saya memilih jalan berjihad.”

Lalu lanjutnya kemudian, “Saya sudah keluar dari polisi baru saya jadi teroris. Apa yang dilakukan ini bukan tindakan terror. Ini adalah ibadah, ini perintah Allah yang wajib. Saya bersama Dulmatin sebulan di Aceh. Berkeliling ke semua wilayah Aceh karena mengumpulkan faksi-faksi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sana untuk jihad. Kami cari orang GAM yang mau bertempur kembali.” Banyak juga yang mau ikut. Ada yang berasal dari pesantren, mantan-mantan GAM juga ada dan banyak dari beberapa anggota elemen.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami