Disangka Ingin Bunuh Diri Massal, Padahal Sedang Berdoa

Internasional / 20 September 2010

Kalangan Sendiri

Disangka Ingin Bunuh Diri Massal, Padahal Sedang Berdoa

Lois Official Writer
3497

Ada satu grup yang sedang dicari di padang gurun yang terdapat di California. Yang termasuk dalam rombongan itu antara lain delapan anak-anak, yang paling muda berumur 3 tahun dan dipimpin oleh ibu rumah tangga Reyna Marisol Chicas, 32.

Ada tiga orang wanita dewasa di dalam kelompok tersebut dengan enam anak laki-laki dan dua anak perempuan. Mereka meninggalkan Palmdale, Provinsi Los Angeles dengan menggunakan tiga kendaraan dan dipercaya hendak pergi ke daerah yang bernama Lembah Antelope.

Ketakutan terjadi ketika diketahui bahwa grup tersebut, yang dibentuk oleh El Salvadorian, meninggalkan sebuah tas kepada seorang keluarga yang ternyata isinya berupa surat perpisahan yang mengatakan bahwa dunia akan berakhir dan mereka akan ‘pergi ke surga’. Selain itu, di dalam tas tersebut juga berisi telepon genggam, uang tunai, dan pesangon untuk rumah mereka.

California Highway Patrol mengatakan, “Ini dipercaya, melalui investigasi lebih lanjut, bahwa mereka hendak melakukan bunuh diri massal.” Kapten Mike Parker mengatakan, “Surat ini mengatakan bahwa mereka semua akan pergi ke surga untuk bertemu dengan Yesus dan keluarga mereka yang telah meninggal.”

Para keluarga menuduh Chicas mencuci otak mereka. Para tetangga mengatakan bahwa dia tidak seperti ketua pemujaan tapi seperti seorang ‘ibu yang baik’ bila ada keluarga lain yang ingin menitipkan anak kepadanya. Dia tidak berpendidikan tinggi dan hendak melakukan perjalanan kemah ke Taman Yosemite National. Chicas berpisah dengan suaminya empat tahun yang lalu dan menjadi orang yang sangat religi, dia bisa pergi ke gereja beberapa kali dalam seminggu.

Tapi beberapa jam setelah ketakutan melanda, ketiga belas orang yang terdapat dalam grup tersebut ditemukan oleh seorang petugas keamanan sekitar. Mereka sedang berdoa di salah satu sekolah Palmdale agar tidak ada lagi kekerasan di sekolah dan pelecehan seksual. “Tidak ada kejahatan yang terjadi dan tidak ada tuntutan hukum,” kata Kapten Mike Parker di Palmdale.

Sumber : telegraph/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami