Paus Ungkapkan Rasa Sedih Dan Malu Soal Penganiayaan Anak

Internasional / 20 September 2010

Kalangan Sendiri

Paus Ungkapkan Rasa Sedih Dan Malu Soal Penganiayaan Anak

daniel.tanamal Official Writer
3306

Paus Benediktus XVI kembali meminta maaf atas penderitaan yang dialami oleh mereka yang pernah dilecehkan di dalam lingkungan Gereja Katolik Roma, hal tersebut diungkapkan dalam pertemuan dengan para korban, Sabtu (18/09).

Paus terlihat sangat sedih dan malu ketika berbincang selama 40 menit dengan lima orang anak yang pernah teraniaya oleh para imam Katolik, dan berdoa dengan para korban tersebut.

"Paus bersedih oleh apa yang mereka katakan dan menyatakan kesedihan mendalam dan rasa malu kepada korban dan keluarga yang menderita atas segala peristiwa ini," ujar juru bicara Paus.

"Seperti yang telah dilakukan pada kesempatan lain, ia berdoa semoga semua korban pelecehan mengalami penyembuhan, dan mampu mengatasi kesedihan mereka atas masa lalu dan menatap masa depan dengan damai dan penuh harapan."

Paus juga berusaha meyakinkan para korban bahwa, Gereja Katolik terus menerapkan langkah-langkah strategis untuk menjamin keamanan anak-anak ini yang masih dalam perawatan dan terus bekerja sama dengan aparat keamanan dalam mengusut dan membawa pelaku ke meja hijau.

Pertemuan tersebut diawali dengan permintaan maaf dan pernyataan keras Paus mengenai skandal memalukan ini, yang disampaikan di hadapan massa yang berkerumun di Westminster Cathedral.

Dalam pesannya tersebut, Paus menyatakan kesedihan yang sangat mendalam oleh penderitaan besar yang disebabkan oleh para pemuka imam yang paedophillia itu.

"Saya menyatakan kesedihan yang mendalam kepada para korban tak bersalah atas kejahatan yang memalukan ini, harapan saya semoga kekuatan kasih karunia Kristus melalui pengorbananNya akan membawa kesembuhan yang nyata dan kehidupan mereka berjalan dalam damai sejahtera," kata Paus.

Di hari itu juga, Paus bertemu dengan para intelektual terkait dan relawan untuk menjaga dan bertanggung jawab atas perlindungan anak. Paus mengatakan kepada mereka tentang perlunya langkah-langkah pencegahan yang harus dipertahankan dengan kewaspadaan, dan setiap dugaan pelanggaran harus ditangani dengan cepat dan adil.

Paus berkata, "Menyedihkan melihat fakta yang pernah terjadi mulai dari tradisi lama Gereja yang harusnya merawat mereka, anak-anak telah menderita pelecehan dan penganiayaan di tangan beberapa para pemuka imam."

Sementara menegaskan untuk mengusut tuntas kasus ini, Paus mengatakan juga bahwa upaya dan perlindungan oleh Gereja Katolik di Inggris Raya dan di tempat lain dalam sepuluh tahun terakhir untuk menjamin keamanan anak-anak dan remaja harus diakui.

Menurut laporan, ada 28 negara di mana pemuka imam Katolik Roma telah dituduh melecehkan anak. Setelah Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus tertinggi berikutnya adalah Irlandia. Sejumlah besar kasus juga telah dilaporkan di Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara di Eropa, Amerika Latin dan Asia.

Sumber : Christianpost.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami