FPI Mengaku Tak Terlibat Tragedi HKBP Bekasi

Nasional / 14 September 2010

Kalangan Sendiri

FPI Mengaku Tak Terlibat Tragedi HKBP Bekasi

Lestari99 Official Writer
2890

Front Pembela Islam (FPI) menyatakan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam insiden penusukan dan pengeroyokan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Kampung Ciketing, Bekasi.

Secara organisasi, FPI melarang keras anggotanya melakukan penganiayaan dan pembunuhan menggunakan senjata tajam dalam aksi apapun. Dan larangan ini tertera di setiap kartu anggota FPI. Hal ini disampaikan dengan tegas oleh ketua umum FPI, Habib Rizieq Syihab.

Rizieq sendiri menyanjung organisasi Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) yang digawangi oleh Damian Dimatra karena telah mendatangi langsung markas besar FPI, untuk menanyakan keterlibatan FPI terkait kasus penusukan dua anggota jemaat HKBP di Bekasi. Bagi Rizieq, kedatangan GPP merupakan niat baik yang perlu diapresiasi karena mereka ingin mendengar langsung terkait isu yang berkembang. Apa yang dilakukan GPP merupakan suatu bentuk untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dengan melakukan forum-forum dialog. Rizieq juga menyatakan bahwa tindakan GPP merupakan wujud untuk menjaga keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menanggapi adanya anggota FPI yang melakukan ‘provokasi’, Ketua Dewan Pimpinan Pusat FPI bidang Advokasi, Munarman, mengatakan organisasi tak bisa mencegah hal itu karena semua orang memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat.

“Kalau provokasi kita tidak terlalu mempedulikan. Kalau provokasi siapapun bisa melakukan, kecuali kalau dia melanggar hukum tindak kriminal baru kami proses, kami urus,” ujar Munarman di Petamburan, Jakarta, Senin (13/9).

Tindakan provokasi tersebut ditenggarai dilakukan oleh Ketua FPI Bekasi Raya Murhali Barda di akun Facebooknya. Murhali yang memiliki 4.000 teman beberapa kali menulis status yang ‘menyerang’ jemaat HKBP Kampung Ciketing. Murhali menyebut para jemaat HKBP sebagai pengganggu ketentraman umat muslim di kampung tersebut.

Intimidasi yang dialami jemaat HKBP Pondok Timur Indah berakhir dengan insiden berdarah ketika Penatua gereja Hasian Lumbantoruan Sihombing mengalami luka tusuk di bagian perut dan pendeta Luspida Simanjuntak mengalami luka di kepala. Atas semua kasus tersebut, FPI membantah anggotanya terlibat.

Menanggapi kasus ini, ada baiknya setiap pihak melihat permasalahan ini dengan jernih agar tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Damailah Indonesiaku.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami