Inilah Komentar Masyarakat Atas Peristiwa Penusukan Penatua Sihombing

Nasional / 13 September 2010

Kalangan Sendiri

Inilah Komentar Masyarakat Atas Peristiwa Penusukan Penatua Sihombing

Budhi Marpaung Official Writer
3935

Kasus penusukan anggota majelis gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Penatua Asian Lumban Toruan Sihombing oleh sejumlah pria tak dikenal, Minggu (12/9) kemarin mendapat kecaman berbagai elemen masyarakat di Indonesia.

Semua yang diwawancara oleh para wartawan berbagai media massa baik nasional maupun lokal pada intinya berpendapat seragam yakni mengecam peristiwa yang terjadi dan meminta kasus ini segera diusut tuntas oleh pemerintah.

Berikut beberapa kutipan komentar mereka yang dirilis di sejumlah media massa:

"Tindakan penusukan kepada pendeta merupakan pelangaran terhadap nilai kemanusiaan dan tindakan tidak beradab," ujar Romo Benny Susetyo, Sekretaris Dewan Nasional Setara.

"Presiden tak perlu ragu mengambil kepemimpinan untuk mengusut tuntas,” kata Rumadi, Koordinator Program The Wahid Institute.

"Apapun itu alasannya. Tetapi, polisi sudah bilang ini tindakan kriminal murni. Saya kira ini harus diusut tuntas, apa latar belakangnya sehingga kita tidak bingung," papar Fahira Idris, putri mantan menteri Perindustrian Fahmi Idris.

Sebagaimana diketahui, pada Minggu (12/9) sekitar pukul 09.05 WIB, Asian Lombuan Toruan Sihombing yang sedang berjalan beriringan dengan jemaat lainnya ditusuk perutnya oleh orang tidak dikenal. Pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor. Lokasi kejadian di sekitar daerah Ciketing Mustika Jaya. Akibat peristiwa tersebut, Sihombing kehilangan cukup banyak darah. Kini dia masih dirawat RS Mitra Bekasi Timur.

Selain menusuk Sihombing, pelaku juga memukul Pendeta Luspida Simanjuntak hingga terluka. Usai melakukan aksi kekerasan tersebut, para pelaku langsung kabur.

Kekerasan terhadap umat beragama seharusnya tidak perlu terjadi di seluruh negara di dunia, terkhusus kepada Indonesia yang dibentuk dulunya oleh orang-orang dari suku, agama, ras dan kelompok yang berbeda-beda. Biarlah kejadian penusukan penatua Sihombing kemarin menjadi peristiwa yang benar-benar terakhir terjadi di bumi Nusantara dan tidak akan pernah ada lagi di kemudian hari. Pertanyaannya, mungkinkah ini terjadi?  

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami