Tommy Soeharto Gugat Garuda Karena Disebut Pembunuh

Nasional / 8 September 2010

Kalangan Sendiri

Tommy Soeharto Gugat Garuda Karena Disebut Pembunuh

Lois Official Writer
3992

Tommy Soeharto menggugat PT. Garuda Indonesia perihal artikel yang dimuat di media internalnya, Majalah Garuda, lantaran menyebut dirinya sebagai pembunuh. Ferry Firman Nur Wahyu, Kuasa Hukum Tommy Soeharto menjelaskan bahwa Garuda dalam edisi Majalah Garuda Desember 2009 memuat sebuah artikel yang berjudul A New Destination to Enjoy in Bali, menceritakan daerah wisata dengan nama Pecatu Resort.

Di akhir artikel dituliskan nama pemiliknya adalah Tommy Soeharto. “Tommy Soeharto adalah pemilik kawasan itu dan ditulis dia merupakan seorang pembunuh yang telah divonis oleh pengadilan,” tambah Ferry mengutip tulisan di artikel tersebut. Ferry menyayangkan Garuda menuliskan kata pembunuh yang divonis oleh pengadilan tersebut karena dianggap tidak memiliki korelasi dan tidak ada relevansinya dengan judul artikel.

“Adanya kata itu tidak sesuai dengan misi Majalah Garuda dan keterangan tersebut tidak memiliki relevansi dengan isi tulisan secara keseluruhan. Selain itu juga, arah keterangan tersebut tidak logis dan bertentangan dengan judul artikel,” tegasnya. “Dari tulisan yang dimuat di Majalah Garuda, intinya ada kesalahan,” ujar Ferry kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/9).

Pada hari ini, sidang perdana perdata atas nama Tommy Soeharto yang menggugat PT. Garuda Indonesia dan PT. Indo Multi Media, perusahaan yang membuat media internal Garuda Indonesia. Tommy langsung menggugat Vice President Corporate Communication dan Senior Marketing PT. Garuda Indonesia untuk membuat permohonan permintaan maaf melalui tiga media nasional yakni Kompas, Bisnis Indonesia, dan Majalah Tempo.

Maka dari situ, sebaiknya kita berhati-hati dalam memperkatakan sesuatu. Jangan sampai kita dicap sebagai orang yang tukang gossip maupun tidak bisa dipercaya karena hal itu. “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.” (Yak. 1:19)

Sumber : okezone/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami