World's Religions Menyerukan Solidaritas 9/11

Internasional / 8 September 2010

Kalangan Sendiri

World's Religions Menyerukan Solidaritas 9/11

Lestari99 Official Writer
2774

Sebuah organisasi yang memupuk keharmonisan antar komunitas rohani dan agama di dunia mendesak mereka yang beriman menghadapi peringatan serangan teroris 9/11 dengan “memadamkan api kebencian dan kekerasan”.

Dalam mengawali seruannya, anggota dewan dari parlemen World’s Religions membela pengikut Islam, yang dikatakan sebagian besar dari mereka adalah “warga negara yang cinta damai dan secara tegas mengutuk terorisme atas nama agama”.

Seruan ini juga mengecam kekerasan anti-muslim dan penodaan terhadap kitab suci Al Qur’an yang muncul akhir-akhir ini menyusul rencana pembangunan mesjid dan pusat komunitas muslim di beberapa kota, terutama New York City.

“Kami percaya bahwa tindakan tersebut tidak pantas dilakukan bangsa kita dan berada di luar nilai-nilai tradisi bersama yang menyerukan saling menghormati dan keharmonisan,” ujar kelompok antar umat beragama yang berbasis di Chicago, dimana Eksekutif Direkturnya saat ini dipegang oleh seorang pendeta Presbyterian yang telah ditahbiskan.

Pengurus dewan memutuskan untuk menyerukan kepada semua orang yang memiliki “iman, semangat dan kehendak yang baik” dari segala tradisi untuk menggunakan peringatan 9/11 mendatang sebagai sebuah kesempatan yang serius menegaskan kembali komitmen “membangun dunia yang lebih baik bagi anak cucu kita, dan menegaskan solidaritas kita terhadap komunitas muslim di negara ini maupun di seluruh dunia”.

Secara khusus, dewan berharap setiap orang dimanapun mereka berada terinspirasi untuk menghibur mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka kasihi dalam tragedi 11 September maupun mereka yang mengalami “konflik kekerasan dan perang yang terjadi akibat tragedi tersebut” – seperti kecenderungan perang yang terjadi di Irak dan Afghanistan.

Sementara 2.977 orang tewas dan lebih dari 6.000 orang terluka dalam serangan teroris tanggal 11 September 2001, jumlah korban tewas dalam perang Irak diperkirakan lebih dari 100.000 orang dan beberapa sumber menyebutnya menjadi ratusan ribu orang. Korban tewas akibat perang di Afghanistan sementara ini diperkirakan lebih dari 30.000 orang.

Kedua perang tersebut terkait dengan “perang melawan teror” yang berlangsung setelah serangan 9/11 meskipun perang di Irak baru berlangsung sejak Maret 2003.

Dalan seruannya terhadap “Call For Solidarity on 9/11”, dewan parlemen dari World’s Religions mengundang setiap orang dari semua agama “untuk berdiri tenang dan kokoh melawan kekerasan, ketidakpercayaan, permusuhan dan kekejaman” serta berkomitmen untuk mencari pemulihan dan rekonsiliasi baik di negara sendiri maupun di luar negeri, di jalan keadilan dan perdamaian.

“Dengan cara apapun yang sesuai dengan tradisi kita masing-masing yang unik dan suci, kami mengeluarkan panggilan untuk berdiri bersama-sama pada akhir pekan ini pada 10-12 September uuntuk memadamkan api kebencian dan kekerasan di negeri kita dan di dunia kita, menjadi awal terciptanya ‘komunitas yang saling mengasihi’,” ujar dewan parlemen menyimpulkan.

Didirikan pada tahun 1993, Parliament of World Religions telah berusaha mengembangkan harmonisasi antar komunitas rohani dan umat beragama di seluruh dunia serta mendorong keterlibatan mereka dengan dunia.

Kelompok ini secara khusus bertujuan untuk mempromosikan keharmonisan antar umat beragama, bukan menyatukan, dan menegaskan bahwa mencari persatuan di antara agama adalah “resiko hilangnya karakter yang unik dan berharga dari setiap tradisi keagamaan dan kerohanian”.

“Keharmonisan antar umat beragama, di satu sisi, merupakan tujuan yang dapat dicapai dan sangat dirindukan,” ujarnya.

Selama bertahun-tahun, dewan telah berinisiatif melakukan dialog dan memelihara hubungan antara kelompok orang yang berbeda.

Sejak 1993, Parliament of the World’s Religions mengadakan konferensi setiap 5 tahun sekali dan telah diadakan di kota-kota besar di dunia – terakhir diadakan di Melbourne, Australia, pada tahun 2009.

Eksekutif Direktur dari organisasi yang berbasis di Chicago ini adalah Rev. Dirk Ficca, pengajar di DePaul University, Lutheran School of Theology dan Garrett Evangelical Theological Seminary.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami