Didik Anak Laki-Laki Anda dengan Figur Laki-Laki (II)

Parenting / 28 July 2010

Kalangan Sendiri

Didik Anak Laki-Laki Anda dengan Figur Laki-Laki (II)

Lois Official Writer
4998

Coba kita renungkan sejenak, mengapa anak laki-laki suka mencari gara-gara? Anak laki-laki suka melanggar aturan demi mendapatkan perhatian. Ketika peraturannya dilonggarkan supaya ia mendapat keleluasaan lebih besar, ia pasti akan melanggar peraturan yang lebih besar lagi. Untuk itulah, sang ayah perlu lebih lagi melibatkan diri dengan anak-anaknya. Biasanya kebanyakan laki-laki menyerahkan urusan dalam mengurus anak kepada istri mereka, padahal mereka sangat berperan dalam mengurus anak-anak.

Anak-anak laki-laki suka mencari perkara karena mereka ingin ‘dipuaskan’ oleh luapan energi yang sama besarnya, yang terutama datang dari ayah mereka atau dari orang-orang yang dapat menggantikan peran ayah mereka. Anak-anak laki-laki yang ayahnya tidak melibatkan diri dalam dunia mereka akan menjadi amat tertarik dengan tokoh-tokoh laga yang ‘hipermaskulin’, seperti dalam komik dan games. Anak-anak laki-laki yang ayahnya ikut melibatkan diri dalam dunia mereka bersikap amat berbeda : mereka lebih tenang, lebih komunikatif, dan lebih percaya diri.

Anda perlu aktif mencari model panutan bagi anak laki-laki Anda. Temuilah kepala sekolah dan mintalah kepadanya untuk mencarikan seorang guru laki-laki yang baik bagi anak laki-laki Anda untuk tahun ajaran mendatang. Amatilah laki-laki yang kelak menjadi pemimpin di bidang kegiatan yang diikuti oleh anak laki-laki Anda, agar Anda bisa memilih orang yang tepat.Kadangkala seorang paman atau kakek berminat dan bisa menjadi model panutan, asalkan Anda memintanya.

Anda harus sangat cermat dalam memilih orang-orang yang meluangkan waktu bersama anak laki-laki Anda. Laki-laki dewasa yang gemar mencederai anak-anak kecil secara seksual (paedofil) sering mengincar anak-anak yang tidak berayah, yang haus akan perhatian dari laki-laki. Karena itu, cermatilah selalu setiap laki-laki dewasa yang masuk dalam kehidupan anak laki-laki Anda.

Banyak ayah hebat dalam mengurus anak-anaknya. Meskipun demikian, banyak di antaranya yang tidak mengerti ‘bagaimana menjadi ayah’. Sebagian dari alasan ketidakmampuan pria dalam menjalankan peran sebagai orangtua karena tidak memiliki contoh.

Jadi bagaimanakah menjadi seorang ayah yang baik? Anak-anak laki-laki senang bergulat, menggelitik, meronta, dan bermain dengan gaya yang kasar serta sering tanpa perhitungan. Penuhi kecenderungan ini kapan saja Anda punya kesempatan dan energi untuk melakukannya. Pilih tempat yang aman dan beri mereka sasaran yang harus mereka capai, misalnya harus berhasil memiting tangan Anda tanpa Anda mampu melepaskannya, harus berhasil melepaskan diri dari pitingan yang kuat, dan sebagainya.

Bukan sekedar kesenangan yang bisa diperoleh, sambil saling bergulat ajarkan mereka hal-hal yang penting. Dengan berhenti sejenak saat keadaan mulai ngawur dan berbahaya, berarti Anda mengajari anak Anda untuk dapat mengendalikan kekuatan mereka. Anda pun harus selalu penuh humor dan tidak melulu tentang kekuatan. Kadang biarkan mereka menang, kadang Anda dapat menang sehingga Anda dapat memberi contoh bagaimana menerima kekalahan dengan baik. Bermain gulat-gulatan atau bermain dengan ‘kasar dan kacau’ merupakan bentuk keakraban serta pemuasan dorongan maskulinitas.

Anak-anak laki-laki punya minat besar untuk mengetahui dunia laki-laki dewasa. Itu bisa berarti tentang mobil, komputer, kuda, segala sesuatu yang mereka senangi dan Anda sendiri senang menjelaskan dan mengajarinya. Tularkan perasaan gembira Anda, jangan hanya standar Anda yang tinggi.

Kalau Anda seorang ayah, Anda harus berada bersama anak laki-laki Anda dan mengobrol atau melakukan berbagai hal, paling sedikit satu jam sehari. Jika jadwal kerja Anda tidak memungkinkan, Anda perlu mempertimbangkan kembali secara serius prioritas Anda. Pada zaman sekarang ini menjadi orang yang sukses dalam karier pekerjaan hampir tidak mungkin juga menjadi seorang ayah yang baik sekaligus. Anak-anak laki-laki perlu mengenal diri Anda dalam segala suasana hati yang berbeda-beda serta dalam kegiatan yang berbeda pula.

Kalau anak laki-laki Anda melihat Anda (sebagai seorang ayah) memasak, bersih-bersih rumah, maka mereka akan tertular menjadi anak-anak yang lebih rajin lagi mengerjakan tugas rumah tangga. Bila anak-anak laki-laki Anda melihat Anda merawat tubuh Anda, memperlakukan orang lain dengan baik, mengekspresikan emosi Anda, mempertahankan keyakinan Anda, maka semua itu lebih ampuh daripada apapun yang Anda ucapkan. Dengan demikian, Anda menunjukkan seperti apa anak-anak laki-laki Anda saat mereka menjadi dewasa kelak.

Beri anak-anak laki-laki Anda kesempatan bertemu dengan laki-laki dewasa lain sekaligus beradalah bersama mereka. Anak laki-laki juga butuh perlindungan terhadap kekerasan. Jauhkan diri mereka dari kebiasaan menonton film kartun yang mempertontonkan kekerasan atau permainan khayalan perang-perangan. Mengapa kita tidak membuat suasana rumah kita sedemikian rupa agar dapat menghadirkan perasaan berada di pulau tropis yang menawan, dengan pemandangan alam yang indah, kehangatan, keelokan, dan petualangan? Begitu juga dengan komputer dan permainan dalam komputer tersebut yang tidak memberi pelajaran apapun kecuali jari-jari kejang dan ketagihan tanpa henti.

Pelihara binatang dapat membuat anak aktif merawat dan bermain dengannya dan ajari mereka untuk menghormati perempuan. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memberikan teladan bahwa Anda sendiri menghormati kaum perempuan dan dengan bereaksi tegas terhadap sikap tak hormat yang ditunjukkan oleh seorang anak laki-laki terhadap ibunya ataupun saudaranya perempuan. Jangan pernah gunakan sisi lemahnya sebagai bahan gurauan.

Bantu anak laki-laki Anda mengerjakan tugas-tugas rumah tangga dan berilah pujian bila ia mampu melakukan tugas-tugas itu. Pastikan dia selalu membereskan kamarnya sendiri, membereskan mainannya sendiri, dan belajar mencuci pakaiannya sendiri setidaknya. Cobalah bayangkan Anda akan punya anak yang berumur 18 tahun yang dapat diandalkan seperti Anda dan mengerjakan tugas rumah tangga sebanyak yang bisa Anda kerjakan. Semua itu tentunya perlu investasi sejak dini!

Sumber : buku mendidik anak dengan cinta/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami