Murid Sekolah Penabur Diculik, Pelaku Minta Tebusan Uang

Nasional / 21 July 2010

Kalangan Sendiri

Murid Sekolah Penabur Diculik, Pelaku Minta Tebusan Uang

Budhi Marpaung Official Writer
4957

Penculikan anak kembali terjadi di ibukota Jakarta. Seperti biasa, yang menjadi sasaran korban adalah mereka yang dianggap/memang berasal dari keluarga kaya.

HK,17, seorang siswa yang terdaftar di SMA BPK Penabur Pluit kelas XII, Senin (19/7) malam diculik kawanan penjahat saat hendak dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuanya di Kompleks Arwana, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Para pelaku penculikan meminta tebusan ke orangtua HK sebesar Rp 50 Juta. Namun,dalam proses negoisasi akhirnya kawanan penculik hanya mendapatkan Rp 6 Juta dan sebuah mobil Avanza milik keluarga HK yang mereka telah bajak saat melakukan aksi menculik.

Supir keluarga HK, Yanto (40), yang turut diculik pada malam itu menyatakan mobil Toyota Avanza yang ia bawa dipepet oleh sebuah mobil lain bermerek sama dengan yang ia kendarakan sesaat setelah keluar dari daerah Angke Jaya.

Karena dipepet, Yanto menghentikan mobilnya. Setelah mobil berhenti, empat orang tak dikenal turun dari mobil yang melakukan pemepetan. Mereka mengaku sebagai petugas dari Polda Metro Jaya.

Mendengar pengakuan empat orang tersebut, Yanto bertanya-tanya apa salah dirinya sehingga mobilnya dihentikan. Namun, mereka menjawab pertanyaan Yanto dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam. Hal itu membuat Yanto dan HK tidak berkutik.

Kawanan penjahat itu kemudian mengambil alih kendali mobil. Tangan Yanto dan HK diikat dan mereka diminta duduk di jok belakang. Dua orang menunggu mereka. "Kami diancam akan ditembak jika melawan," jelas Yanto.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsektro Tambora Iptu R Manurung membenarkan peristiwa yang dialami HK. Dia mengatakan, pihaknya masih memburu kawanan penculik.

"Dari pemeriksaan sementara, motif penculikan bukan persaingan bisnis atau urusan utang-piutang. Kemungkinan besar ini murni penculikan dan perampokan," ujar Manurung.

Sumber : Kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami