Sindrom Pada Anak yang Diasuh Orang Lain

Parenting / 30 June 2010

Kalangan Sendiri

Sindrom Pada Anak yang Diasuh Orang Lain

Lois Official Writer
7759

Jay Belsky, dalam sebuah artikelnya yang tajam dan cermat berjudul “Infant Day Care, a Cause for Concern” menunjukkan sebuah hasil dari analisis riset yang dilakukannya, yang telah dikumpulkannya dari ratusan penelitian dari seluruh dunia dalam segala bentuk kondisi yang dapat kita bayangkan.

Dia menemukan gejala-gejala menonjol tentang sejumlah akibat yang merugikan secara spesifik dan berulang. Secara khusus ia menemukan empat hal yang memprihatinkan dalam diri anak-anak yang sudah ditaruh di tempat penitipan sebelum mereka berusia satu tahun, yaitu sebagai berikut :

-         Sebuah pola sikap menarik diri dan menghindar untuk bertemu dengan figur ibu, bayi-bayi dan anak-anak yang baru bisa berjalan, yang tidak mau mendekati ibunya atau tidak menganggap ibunya sebagai sumber untuk mendapatkan rasa tenteram. Boleh jadi anak-anak kecil itu menemukan figur yang penuh perhatian pada diri orang-orang lain dan bukan pada diri ibunya.

-         Sikap agresif yang meningkat, menggunakan agresi, memukul, menyumpah, berkelahi, dan memakai jalan yang salah bukannya membicarakan masalah secara tuntas, menyingkir / mengalah, ataupun bersikap tenang.

-         Sikap tidak mau patuh atau membangkang, mengabaikan permintaan atau perintah orang-orang dewasa, melakukan hal-hal yang justru bertolak belakang dan suka memberontak.

-         Sikap menarik diri dari pergaulan sosial, menyingkir, menolak ditemani orang dewasa dan tidak mau berbagi.

Begitu luasnya cakupan keempat pengaruh yang tidak baik pada anak tersebut  menunjukkan bahwa semua bidang kehidupan yang berhubungan dengan kondisi perawatan seorang anak terpengaruh mulai dari orangtua sang anak, keadaan batin dan perilaku nyata dari anak, orang-orang yang berada di sekitar keluarga tersebut, dan sebagainya.

Keempat pengaruh tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Ditempatkan di tempat penitipan manapun atau dengan baby sitter terbaik sekalipun, anak tersebut ingin selalu mendapat perhatian, namun ironisnya justru seolah-olah menghindar dari pelukan orangtuanya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak tersebut bersikap lebih dingin, kurang bisa menghargai orang lain secara pribadi, sangat pandai bersikap manipulatif, berpura-pura, dan penuh tipu daya.

Anak-anak yang pernah dirawat di tempat penitipan anak dan juga dirawat oleh baby sitter, akan tampak gelisah dan akan segera melepaskan gandengannya dari ibunya dan langsung mengalihkan rasa percayanya kepada orang lain, gurunya misalnya.

Mereka mengobarkan rasa ingin memberi banyak perhatian dalam diri orang-orang dewasa yang melihatnya. Mereka tampak mudah menerima berbagai bentuk perhatian. Orang dewasa akan mendapat kesan bahwa anak-anak ini sudah terbiasa bertemu dengan begitu banyak orang dewasa dan hal itu tidak lagi mereka rasakan sebagai sesuatu yang istimewa.

Kelihatannya mereka baik-baik saja, tapi tidak. Mereka tidak baik-baik saja. Kelihatannya mereka menjalani keseharian mereka, tapi semua itu mereka sikapi dengan semacam perasaan yang menelan begitu saja segala hal yang tidak menyenangkan mereka.

Sumber : buku mendidik anak dengan cinta/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami