'Harta Karun' Lautan Indonesia Banyak Yang Dicuri

Nasional / 28 April 2010

Kalangan Sendiri

'Harta Karun' Lautan Indonesia Banyak Yang Dicuri

Daniel Official Writer
3099

Luasnya perairan laut membuat Indonesia rentan terhadap pencurian sumber daya lautan termasuk pencurian benda cagar budaya (BCB) bawah laut Indonesia. Potensi situs yang sangat banyak, sedangkan pengawasan lemah di lautan yang sangat luas, menyebabkan kasus-kasus pencurian benda cagar budaya (BCB) bawah air marak sejak tahun 1980-an.

Berdasarkan berbagai dokumen sejarah, di laut Indonesia yang luasnya sekitar 5,8 juta kilometer persegi terdapat sekitar 500 titik lokasi kapal kuno yang karam sekitar tahun 1508-1878. Sejak zaman dahulu Indonesia telah menjadi kawasan lalu lintas kapal yang ramai. Berdasarkan informasi sejarawan China menyebutkan, dari abad X sampai XX, sekitar 30.000 kapal China yang berlayar ke wilayah Indonesia tidak kembali. Belum lagi kapal-kapal dagang Belanda (VOC), Inggris, Portugis dan Spanyol, yang tentu tak terhitung jumlahnya.

Menurut Direktur Peninggalan Arkeologi Bawah Air Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Surya Helmi, peninggalan arkeologi bawah air yang ditemukan di dasar laut merupakan sumber daya budaya maritim yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah, dan kebudayaan sehingga keberadaannya dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Namun untuk mengali kekayaan laut ini bukan hal yang mudah karena terbentur dengan teknologi yang sangat terbatas. Untuk melacak kapal-kapal karam itu, Indonesia hanya punya satu unit alat magnetometer AX2000 hasil pemberian asing yang telah bekerja sama dengan Indonesia untuk melakukan survei sejak tahun 2009. Kekayaan laut Indonesia harus dijaga dengan baik supaya tidak berpindah tangan kepada orang-orang yang hanya memikirkan keuntungan diri sendiri.

Sumber : kompas.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami