Mukjizat Terjadi Lewat Kuasa Pujian

Family / 6 April 2010

Kalangan Sendiri

Mukjizat Terjadi Lewat Kuasa Pujian

Lois Official Writer
8663

Kelainan pada kandungan istrinya, memaksa dokter untuk melakukan operasi caesar walaupun usia kandungan baru berusia 8 bulan. Akibatnya, napas sang bayi belum bekerja dengan sempurna. Bayi yang lahir pada tanggal 24 Maret 2003 tersebut, bahkan tidak sempat ditimang-timang oleh orang tuanya. Kemudian dokter menjelaskan bahwa paru-paru sang bayi belum dapat bekerja dengan sempurna.

Yudi Harianto, ayah dari sang bayi, sempat melihat bayinya yang baru dilahirkan tersebut hanya tidak sampai dua menit. Sang istri, bahkan tidak sempat menggendong maupun merawat bayinya sama sekali.

Pada tanggal 26 Maret 2003, pada saat Yudi sedang berbelanja, dia ditelepon oleh dokter dan mengatakan bahwa bayinya berhenti bernapas. Dengan kebingungan, dia tinggalkan belanjaannya kepada seorang temannya dan langsung lari menuju rumah sakit dan kemudian mengabarkan kepada istrinya berita tersebut.

“Saya langsung nangis, sedih banget... Sedih saya belum bisa merawat dia, belum gendong yang pasti. Belum bisa memberikan ASI, untuk bisa menggendong, mencium, memeluk seperti itu, dan selama kehamilan kayaknya sia-sia gitu lho..” tutur Yanti, istri Yudi yang ketika mengisahkan kejadian saat itu sambil berlinang air mata.

Ternyata ada sesuatu yang berbeda di dalam keluarga kecil ini. Suatu respon yang sangat menentukan ketika pencobaan yang berat itu melanda.

“Saya sama istri cuma bisa berdoa. Setelah berdoa, saya kasih tahu istri saya mendingan kita nyanyiin puji-pujian saja.” Kata Yudi kemudian. Dalam masalah yang mereka hadapi, sepertinya susah untuk memuji Tuhan. Namun, mereka percaya bahwa ada jalan yang indah buat mereka berdua. Mereka tetap berpegang teguh kepada Tuhan dan memuji Tuhan dengan sepenuh hati mereka.

Harus segera di operasi

Operasi merupakan jalan satu-satunya untuk menyelamatkan sang bayi. Namun, ada suatu kejadian yang membuat Yudi Harianto shock dan tenggelam. Dia secara tidak sengaja mendengar tim dokter yang sedang berdiskusi, dokter yang akan mengoperasi bayinya sedang membahas bahwa dia belum pernah mengoperasi / membedah anak kecil apalagi bayi.

Yudi merasa bahwa itulah titik paling bawah dalam hidupnya. Ketika dia tidak bisa berharap pada manusia, pada dokter yang ahli sekalipun. Yudi menyadari bahwa dia hanya bisa berharap dan mengandalkan Tuhan.

Hari Kamis sore adalah saat yang ditentukan untuk mengoperasi bayinya. Bayi Yudi Harianto dan Yanti ini bermasalah pada paru-parunya karena di antara paru-paru dan otot paru-paru terdapat rongga udara. Hal ini menyebabkan otot paru-paru tidak dapat memompa paru-paru dengan baik.

Mukjizat terjadi

Saat itu, Yudi Harianto hanya bisa berdoa. Dia menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena dia percaya kalau Tuhan Yesus yang mampu menyelamatkan anaknya.

Dan puji Tuhan, operasinya berhasil. “Kami sekeluarga bersyukur. Baru setelah dibilang operasinya berhasil, saya baru bisa plong. Walaupun bayinya masih berada di ruang ICU dengan semua alat-alat yang berada di dekatnya.” Kisah Yudi kemudian.

 Mukjizat Allah terjadi. Pada siang keesokan harinya, semua peralatan itu sudah dapat dilepas padahal pagi harinya masih terpasang lengkap. Dan beberapa hari kemudian, sang bayi yang bernama Yosephine tersebut sudah bisa keluar dari rumah sakit dan digendong oleh ibu tercinta.

“Kalau sukacita itu pasti ada. Karena kita membawa bayi pulang, dalam gendongan, bayi yang tadinya untuk dipegang saja tidak bisa. Dan pulang ke rumah dengan membawa bayi yang sehat, tanpa satu alat pun.” Kata Yudi bersuka cita.

Tuhan Yesus itu benar-benar ajaib. Dia tidak pernah memberi mukjizat setengah-setengah. Dia tidak hanya menyediakan mukjizat untuk menyelamatkan nyawa anaknya saja, tapi juga menyediakan semua sampai keperluan biaya disediakan-Nya semua. “Sekarang Yosephine tumbuh menjadi anak yang aktif dan cerewet.” Cerita Yanti dengan penuh sukacita.

“Saya bisa merasakan kebesaran Tuhan di situ, saya bisa merasakan kebaikan Tuhan dari situ. Dan saya benar-benar bisa merasakan oh…kayak gini lho rasanya menerima mukjizat Tuhan.”

Ketika kita menghadapi persoalan, seberat apapun itu, kita cukup menyembah dan berdoa kepada Tuhan dengan penyerahan yang penuh, sehingga kita dikuatkan dan diberi jalan keluar yang luar biasa indah oleh Tuhan Yesus.

Sumber : V100405095432
Halaman :
1

Ikuti Kami