Sikapi Dengan Benar Ketika Pemimpin Rohani Berjatuhan

Internasional / 22 February 2010

Kalangan Sendiri

Sikapi Dengan Benar Ketika Pemimpin Rohani Berjatuhan

Puji Astuti Official Writer
9577

Menjadi umat percaya, pasti menjadi sorotan bagi sekitarnya. Seseorang yang baru bertobat saja, seluruh hidupnya akan menjadi perhatian bagi keluarganya dan orang-orang terdekatnya. Sedikit saja melakukan kesalahan, maka berbagai komentar langsung terlontar. Sayangnya, seringkali komentar tersebut bukanlah komentar yang membangun, namun menjatuhkan.

Setiap orang percaya, tidak terkecuali pendeta, pastor atau bahkan penginjil terkenal memiliki resiko untuk gagal atau jatuh dalam perjalanannya mengiring Tuhan. Hal ini bukanlah berita yang baru bagi kita, contohnya apa yang baru saja Benny Hinn dan istrinya Suzanne alami.

Keretakan rumah tangga Benny Hinn membuat munculnya berbagai tanda tanya. Salah satunya adalah, mengapa orang yang diurapi ini tidak bisa mempertahankan keharmonisan rumah tangganya.

Ternyata bukan hanya Benny Hinn yang pernah mengalami hal ini. Sudah ada rentetan panjang daftar perceraian diantara pendeta dan artis rohani, diantaranya adalah pastor Randy dan Paula White dari gereja Without Walls International yang terjadi tahun 2007 lalu dan juga peristiwa yang terjadi sekitar satu dekade lalu dimana penyanyi rohani Amy Grant dan Gary Chapman akhirnya berpisah.

Belum lagi berita menggemparkan tentang Pastor Ted Haggard yang jatuh dalam hubungan sesama jenis. Tapi badai yang menghantam keluarga Haggard tidak menumbangkan mereka begitu saja. Ted dan istrinya Gayle menjalani konsultasi keluarga, dan mencoba kembali bangkit dari keterpurukan.

Tidak seorangpun kebal akan pencobaan, bahkan mereka yang bergelar pastor, pendeta, atau rohaniawan manapun. Semakin tinggi posisi, dan kedudukan mereka di mata masyarakat, semakin besar tuntutannya tentunya, dan juga semakin banyak pencobaan yang mereka alami. Untuk itu, sikap hati yang benar sangat diperlukan dalam menyikapi kejadian seperti ini.

Pertama, doakan para pemimpin Anda. Mengapa? Karena mereka membutuhkannya. Menjadi seorang pemimpin, bukan berarti menjadi super rohani. Mereka sama seperti kita, manusia biasa yang butuh di topang dan dikuatkan.

Kedua, jangan pernah berkata jahat tentang pemimpin Anda. Ini yang Rasul Paulus katakan pada Kis 23:5. Jika Anda melihat kelemahannya, berikan masukan secara baik-baik. Namun jangan pernah menggosipkannya.

Ketiga, jaga hati dan iman Anda ketika seorang pemimpin yang Anda hormati jatuh. Anda tidak perlu kecewa pada dirinya. Doakanlah pemimpin itu  sambil menjaga diri Anda supaya jangan terjatuh dalam hal yang sama.

Dan yang terakhir, jangan mengidolakan hamba Tuhan atau siapapun sehingga posisinya merebut tempat Tuhan dalam hidup Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami