Miliuner Jual Semua Hartanya Untuk Mendapatkan Kebahagiaan

Nasional / 14 February 2010

Kalangan Sendiri

Miliuner Jual Semua Hartanya Untuk Mendapatkan Kebahagiaan

Daniel Official Writer
5267

Seorang miliuner Austria, Karl Rabeder (47) menjual semua milikinya senilai total 3 juta poundsterling atau setara Rp 50 miliar karena tidak bisa menemukan kebahagiaan dengan kekayaan yang dia miliki dan akan membeli sebuah pondok kayu kecil  di pegunungan Alp atau sebuah rumah sederhana di Innsbruck. Dia tergerak untuk membantu orang-orang miskin di Afrika dan Amerika Latin dengan kekayaan yang dia miliki.

Rabeder adalah pengusaha sukses yang berasal dari Telfs itu, dia kini tengah menjual vila mewah dengan danaunya serta pemandangan pengunungan Alps yang spektakuler senilai Rp 21 miliar. Dia juga menjual rumah pertanian dari batu serta belasan hektar lahan di sekitaranya di Provence dengan nilai Rp 10 miliar, serta enam koleksi pesawat terbang layang senilai Rp 6 miliar dan sebuah mobil audi mewah senilai Rp 700 juta. Selain itu, dia telah menjual perabot interior dan aksesori bisnis, dari vas hingga bunga artifisial.

"Rencana saya adalah untuk tidak menyisakan apa pun. Tidak memiliki apa pun," katanya kepada The Daily Telegraph pada awal pekan ini. "Uang itu kontraproduktif, uang menghalangi datangnya kebahagiaan."

Dia merencana semua hasil penjualan hartanya akan menjadi modal untuk lembaga amal yang dia dirikan di Amerika Tengah dan Latin, tetapi ia tidak akan mengambil gaji dari situ.

Rabeder mengaku masa kecilnya berasal dari keluarga miskin yang mengajarkan bahwa bekerja keras untuk mendapatkan kekayaan. Dia berpikir bahwa kekayaan dan kemewahan akan membuat hidupnya lebih bahagia. Namun cara berpikir itu, segera berubah setelah selama 3 minggu bersama istrinya berlibur ke Kepulauan Hawai.

"Itu merupakan guncangan terbesar dalam hidup saya ketika saya menyadari betapa mengerikan dan tanpa perasaannya kehidupan bintang lima itu," katanya. "Dalam tiga minggu tersebut, kami menghabiskan semua uang yang mungkin dapat Anda belanjakan. Namun, dalam keseluruhan waktu itu, kami merasa bahwa kami tidak menemukan seorang pribadi yang nyata, semuanya aktor. Para staf memainkan peran untuk ramah dan para tamu memainkan peran sebagai orang penting dan tidak seorang pun nyata."

Sejak menjual hartanya, Rabeder mengatakan bahwa dirinya merasa bebas, tidak lagi merasa terbebani. Namun, dia mengatakan, ia tidak akan menghakimi orang kaya yang memilih untuk terus menumpuk kekayaan. "Saya tidak punya hak untuk memberikan nasihat bagi orang lain. Saya hanya mendengar suara hati saya."

Sumber : kompas.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami