Arab Saudi Melarang Produk Valentine Dijual di Negaranya

Nasional / 12 February 2010

Kalangan Sendiri

Arab Saudi Melarang Produk Valentine Dijual di Negaranya

Budhi Marpaung Official Writer
3162

Pro kontra tentang hari kasih sayang yang lebih dikenal dengan Valentine's Day masih berlanjut sampai hari ini. Bagi negara yang penduduknya mayoritas Kristiani, pemerintah tidak mempersalahkan adanya perayaan yang diambil dari nama seorang santo Katolik tersebut. Tapi, di negara-negara yang mayoritas non-Kristiani, hal ini menjadi permasalahan sehingga muncul berbagai pelarangan berkenaan dengan perayaan valentine's day.

Pemerintah Arab Saudi secara tegas mengharamkan produk-produk seperti mawar merah, barang-barang berbentuk hati atau bingkisan berwarna merah ada di toko-toko warganya. Bahkan untuk meluluskan kebijakannya, aparat kepolisian telah dikerahkan untuk merazia tempat-tempat jualan yang ada negeri mereka.

Salah seorang cendikiawan Arab Saudi, Sheikh Khaled Al-Dossari menyatakan bahwa sebagai orang yang menganut agama islam tidak sepantasnya mengikuti perayaan untuk Non muslim karena perayaan itu mendorong hubungan yang tidak bermoral antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya. Demikian penuturan Al-Dossari seperti Jawaban kutip dari VIVAnews, 12 Februari 2010.

Sebenarnya, masalah perayaan hari kasih sayang yang jatuh pada 14 Februari juga masih dalam perdebatan umat Kristiani di Indonesia khususnya tentang haruskah hari itu dirayakan atau tidak. Pelarangan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi atau pemberian label "haram" oleh lembaga agama di negeri ini tidak seharusnya dikeluarkan karena akan membuat masyarakat bukan saja menjadi tidak simpatik, tetapi juga tidak mendukung kebijakan itu.

Sumber : VIVAnews/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami