Kisah Mengharukan Korban Selamat Gempa Haiti

Nasional / 18 January 2010

Kalangan Sendiri

Kisah Mengharukan Korban Selamat Gempa Haiti

Lestari99 Official Writer
2846

Myrtha Manigat sedang berada di rumah salah seorang temannya di Port-au-Prince ketika gempa bumi terjadi. Rumah itu runtuh, dan ia terjerumus ke dalam lubang - bersama dengan dua orang anak dari temannya. Kedua anak tersebut meninggal dunia dan selama tiga hari, Myrtha, 27, tetap terperangkap di dalam lubang.

Keluarganya mengira ia sudah meninggal. Jauh di Elmont, New York, sepupu Myrtha, Talma Joseph - yang berkata bahwa ia dan Myrtha sudah seperti kakak adik - sangat berduka atas kejadian ini. Talma ingin terus berharap, dan memposting foto sepupunya secara online, termasuk di CNN iReport, dengan harapan Myrtha mungkin saja entah dengan cara bagaimana dapat bertahan dan seseorang akan mengenalinya. Tapi seorang teman Myrtha yang melihat langsung bahwa rumah tersebut sudah hancur mengatakan kalau Myrtha sudah tewas.

Talma, 29, ada di lantai atas kamarnya pada hari Jumat malam ketika ia mendengar ibunya berteriak. "Talma, Talma, turunlah," panggil ibunya. "Saya rasa saya melihat JouJou!" JouJOu adalah nama panggilan dari Myrtha.

Talma pun lari ke bawah dimana ibunya sedang menyaksikan CNN's "Larry King Live". Talma memutar ulang videonya dan berhenti pada sebuah foto - sebuah foto close up dari The Associated Press yang memperlihatkan wajah seorang wanita yang berbaring, sedang diberi makan dengan sendok. Wajahnya kurus, dahinya ditutupi dengan kain merah muda. Itu adalah Myrtha!

"Semua orang mulai menangis karena bahagia," ujar Talma.

Lalu datang langkah berikutnya. "Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan karena kami tidak tahu dimana Myrtha berada," ujar Talma.

Segenap teman dan kerabat di Haiti pun mulai mencari informasi. Mereka segera mengetahui kalau Myrtha berada di rumah sakit. Pada hari Minggu, Talma berbicara dengan sepupunya yang dibesarkan bersama dengan dirinya di Haiti.

"Myrtha terdengar baik-baik saja," ujar Talma. "Myrtha mengatakan kepada saya bahwa ia sendirian dan tidak memiliki siapa-siapa... Myrtha sempat berhenti sejenak sebelum akhirnya ia berkata, ‘Talma, saya kehilangan salah satu kakiku'."

Dokter harus mengamputasi salah satu kakinya untuk menyelamatkan hidup Myrtha.

Talma mulai menangis di telepon tapi Myrtha memintanya untuk tidak menangis. "Dia berkata, ‘Talma, dengarkan saya: Jangan menangis. Apa yang telah terjadi adalah hal terburuk yang pernah saya alami. Saya tidak pernah berpikir dapat melaluinya... Yang saya butuhkan darimu saat ini adalah berdoa bagiku - berdoa karena di luar sana banyak orang yang tidak dapat bertahan."

Melalui semua yang telah Myrtha alami, "Dialah yang membuat saya merasa lebih baik, memberi kekuatan kepada saya melalui telepon," ujar Talma.

Myrtha telah mengalami banyak kesakitan, melebihi apa yang dapat dibayangkan siapapun, ujar Talma. Tapi Myrtha selalu menjadi sangat kuat.

"Dia berkata kepada saya, ‘Talma, menangis tidak akan menghasilkan apapun. Miliki saja iman dan kekuatan itu, maka kamu tahu, semuanya akan baik-baik saja."

Sumber : CNN
Halaman :
1

Ikuti Kami