"Saya pikir kulit hitamku mengganggu kemampuan komputer untuk mengikuti gerakanku. Saya ingin merekam dan mengatakan, komputer Hewlett-Packard dan perangkatnya rasis," ujar pria yang menggunakan nama 'Black Desi' ini.
Menanggapi kasus yang mencuat tersebut, Tony Welch, Lead Social Media Strategist for HP's Personal Systems Group mengatakan bahwa teknologi yang dikembangkan HP menggunakan algoritma standar yang dapat mengukur perbedaan antara intensitas cahaya di mata dagu dan hidung, saya pikir kamera kami mungkin sulit untuk 'melihat' di kondisi dengan kondisi ruangan gelap," katanya. Pihak HP pun sedang melakukan investigasi sehubungan dengan keluhan tersebut.