Transaksi Budak Seks Siang Bolong Di Inggris

Nasional / 9 December 2009

Kalangan Sendiri

Transaksi Budak Seks Siang Bolong Di Inggris

Tammy Official Writer
3549
Kejahatan perdagangan manusia tertangkap kamera di jalanan Oxford, Inggris di siang hari bolong. Situasi jalanan tersebut ramai dengan beragam aktifitasnya, tak ada yang menyadari bahwa ada seorang perempuan muda sebagai budak seks sedang dijual kepada germo untuk ‘stok' salah satu dari sembilan rumah pelacuran yang ia miliki.

Menurut keterangan polisi, seorang pemilik rumah pelacuran hanya membayar sekitar Rp 45 juta untuk korban yang berasal dari Lithuania, perempuan berusia 20-an tahun. Cuplikan gambar hasil intaian polisi menunjukkan seorang pria Albania sedang menyerahkan uang tunai kepada dua pria Albania lainnya di luar sebuah pusat perbelanjaan. Perempuan yang tidak berdaya itu, dikawal seorang preman. Menurut keterangan polisi setelah penangkapan, diperkirakan gadis itu akan memberi pemasukan buat "boss" barunya Rp 1,5 miliar setiap tahunnya dengan melayani pelanggan 25 kali setiap harinya.

Polisi menyergap komplotan pedagang manusia dengan hukuman penjara total 63 tahun. Dan keberuntungan masih mengikuti sang gadis, gadis itu pun dipulangkan kembali ke negerinya.

Prostitut OxfordPolisi Inggris sengaja menyebarkan foto perempuan yang diperdagangkan di Oxford Street tersebut dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah itu. Detektif Richard Martin dari Metropolitan Police Clubs and Vice Unit, London mengatakan, "Pria yang tampak pada gambar itu memiliki uang tunai 3.000 poundsterling di tangannya. Dengan uang tersebut ia membeli seorang manusia. Gadis itu semata sebuah komoditas bagi mereka. Dia hanya salah satu item penjualan seks. Pria tersebut membeli gadis itu untuk dipekerjakan di salah satu dari sembilan tempat pelacuran miliknya. Dia hanya ingin menambah stoknya, sama seperti yang dilakukan pemilik toko."

Perdagangan manusia untuk dijadikan budak seks merupakan bisnis yang sangat merendahkan manusia. Hal serupa terjadi juga di negeri kita ini terutama di daerah-daerah luar kota besar yang menjadikan anak putrinya dijual untuk bekerja seperti ini. Meskipun hal seperti ini tidak begitu diekspos oleh media, tetapi hendaknya kita yang di negeri ini juga menyadari bahwa gadis-gadis muda membutuhkan pendidikan dan kesadaran bahwa mereka bisa memilih jalan hidup mereka masing-masing, tidak untuk diperdagangkan.

Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami