Sugiharto Kusumadi: Pelopor Butik Arloji Mekanik Rusia

Entrepreneurship / 8 December 2009

Kalangan Sendiri

Sugiharto Kusumadi: Pelopor Butik Arloji Mekanik Rusia

Tammy Official Writer
5688
Awalnya ia berprofesi sebagai analis riset di Euro Monitor World, perusahaan riset konsultan dunia yang berkantor di Singapura. Ia menjalani profesi sudah mencapai empat tahun, hingga akhirnya ia pun melepaskan pekerjaannya agar lebih fokus mengelola bisnis barunya. Dengan mengusung bendera Red Army Watches (RAW), ia membuka gerai perdana arloji mekaniknya di Milenia Walk, Raffles Boulevard, Singapura pada November 2004 lalu.

Mengapa memilih jam tangan mekani? Menurutnya, arloji mekanik buatan Rusia secara merek dan desain belum terlalu dikenal di kalangan penggemar jam tangan. Alasan lainnya, Sugiharto melihat peluang dengan potensi jam tangan Rusia masih terbuka di tengah gempuran arloji buatan Swiss dan Jepang. Selain itu, jam tangan Rusia tak hanya sekedar alat penunjuk waktu, tetapi juga tersimpan cerita sejarah lahirnya suatu merek atau desain.

Pria kelahiran 1977 ini menyatakan bahwa konsep butik revolusioner yang ditawarkannya merupakan pionir di Asia Tenggara. Dikarenakan, sebelumnya tak ada pengusaha yang bisa menjadi pemasok langsung arloji asal Rusia di kawasan tersebut. Lagipula, RAW tak hanya berjualan produk. Ia ingin konsumen memahami apa dan bagaimana jam tangan mekanik itu, cerita di balik pembuatannya, perawatannya, hingga konsepnya. "Saya lebih mengedukasi pasar. Treatment seperti ini pasti akan membuat konsumen puas dan setia. Saya percaya cara ini pengaruhnya bakal kuat di tengah situasi konsumen yang belum aware dengan arloji mekanik Rusia," ujar eksekutif lulusan program master universitas Australia ini.

Pria peranakan Pekalongan-Palembang ini mengungkapkan mengapa ia memilih Singapura bukan negeri asalnya, Indonesia, dikarenakan Singapura adalah negara yang penduduknya paling mudah beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Dan konsep revolusioner ini sesuai dengan target pasar RAW: kalangan menengah atas usia 25-50 tahun yang berjiwa muda, berpikiran terbuka, gemar sesuatu yang baru dan unik, berjiwa petualang, serta mudah beradaptasi.

Sugiharto KusumadiDalam perkembangannya, Sugiharto tergerak juga membuka gerai RAW di Indonesia. Tepatnya di Grand Indonesia, Jakarta pada Maret 2008 lalu. Ketiga gerai RAW di Singapura milik Sugiharto, tetapi butik arloji di Jakarta merupakan hasil perkongsian Sugiharto dengan ketiga relasinya: Ario Fransisco, Rudyanto Witaria, dan seorang lagi yang enggan disebutkan namanya.

Uniknya dari perkenalan antara Sugiharto dengan Ario dan Rudy berawal dari kebiasaan mereka membeli arloji di toko RAW Singapura. Ario yang didapuk sebagai GM RAW Indonesia berkata, "Saya tertarik bergabung karena pasar Indonesia cukup menjanjikan." Dan terbukti, respon konsumen pun antusias. Penjualan arloji RAW Indonesia dengan harga Sin$ 350-3000 tak pernah sepi. Tetapi meski prospeknya bagus, gerai RAW di Tanah Air akan dibatasi jumlahnya demi menjaga eksklusifitas.

Beranak-pinaknya gerai RAW, menurut Sugiharto tak luput dari strategi pemasaran yang jitu yakni melakukan promosi dari mulut ke mulut, membangun jaringan milis, dan beriklan di media massa.

Sumber : Majalah Swa
Halaman :
1

Ikuti Kami