Ajaib, Dua Ibu Hamil Selamat Dari Serangan Flu Babi

Nasional / 3 November 2009

Kalangan Sendiri

Ajaib, Dua Ibu Hamil Selamat Dari Serangan Flu Babi

Lestari99 Official Writer
3141

Nancy Brizendine (42 tahun), tak pernah menyangka di umurnya saat ini ia akan hamil. Apalagi Nancy yang tinggal bersama pacarnya ini telah 11 tahun minum pil KB. Namun kekuatiran itu pun berganti dengan sukacita ketika ia membayangkan akan memiliki seorang anak untuk ketiga kalinya di usianya yang telah melewati 40 tahun. Namun 2,5 minggu yang lalu, datang sebuah berita mengejutkan baginya. Nancy yang bekerja sebagai seorang asisten medis terdiagnosa mengidap virus flu H1N1.

"Saya terserang batuk, infeksi sinus, infeksi telinga, demam, dan saat itulah saya dinyatakan positif ketika memeriksakan diri," kenang Nancy. "Ada saatnya saya benar-benar tidak bisa bangkit dari tempat tidur karena sakit yang begitu sangat."

Nancy mulai mengkuatirkan bayinya akan terkena dampak dari flu babi yang dideritanya sampai ia lahir Januari mendatang.

"Belum banyak studi yang mempelajari bagaimana efek flu babi terhadap janin yang berada di dalam kandungan," ujar Dr. Anthony Dulgeroff dari High Desert Medical Group, salah satu dokter Nancy. "Ada yang berpikir bahwa virus tidak akan dapat melalui plasenta, mungkin ancamannya tidak terlalu besar, sejauh yang kami ketahui," ujarnya. "Namun demam yang sangat tinggi yang diderita sang ibu dapat mempengaruhi bayinya, tapi kami tidak bisa yakin 100 persen."

Nancy sendiri sedang bersiap menantikan kehadiran bayi lainnya. Putrinya yang berusia 22 tahun, Kayla Yost, menantikan kelahiran seorang bayi perempuan di akhir bulan ini. Ketika Nancy sedang bergumul dengan virus flu babi yang diidapnya, Kayla dalam waktu singkat juga menunjukkan gejala menderita flu babi. Kayla langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit dan bergumul bagi keselamatan jiwanya.

"Saya menderita batuk yang sangat hebat," ujar Kayla. "Batuknya terjadi terus-menerus. Perut saya sampai sakit sekali karena batuk itu terasa sampai jauh ke dalam. Saya sampai sesak nafas sehingga tidak dapat bernafas."

Dr. Dulgeroff mengatakan Kayla bisa saja meninggal dunia. Kayla telah tertular pneumonia di kedua paru-parunya. Kayla mendapatkan suplai oksigen dan makanan melalui tabung. Nancy langsung berpikir kalau nasib dirinya dan anaknya saling terikat.

"Saya berpikir, apakah Tuhan memberikan kepada saya bayi yang belum lahir ini karena Ia hendak mengambil bayi dari Kayla?" ujar Nancy dengan air mata menetes di pipinya. "Sangat sulit bagi saya karena saya harus duduk di sana dan menangis."

Nancy berkata hatinya tercabik dan ingin membantu Kayla dan peduli terhadap bayinya yang belum lahir. Nancy dirawat di rumah, namun Kayla tetap harus tinggal di rumah sakit.

"Yang saya inginkan hanyalah melepaskan oksigen dan semua alat bantu pernafasan ini, serta keluar dari rumah sakit," ujar Kayla.

Setelah melalui tujuh hari penuh siksaan, Kayla diijinkan keluar dari pusat medis di Lancaster. Dokter mengatakan tampaknya flu babi menyebabkan komplikasi yang sangat serius bagi pasien muda dan juga wanita hamil. Dan Kayla yang baru berusia 22 tahun tepat berada di pusat krisis bila flu babi menyerang. Nancy percaya bahwa hamil di usia lanjut sebenarnya mengurangi potensi dari rasa sakit yang hebat. Namun dokter menekankan pencegahan bagi setiap wanita hamil untuk terhindar dari flu babi.

"Cuci tangan Anda," saran Dr. Dulgeroff. "Cobalah untuk tidak menyentuh wajah Anda, hindari tempat umum dan jauhi keramaian. Jauhi orang-orang yang sedang batuk. Hindari tempat perawatan kesehatan kecuali Anda memang harus berkunjung."

Nancy dan Kayla telah menjadi contoh bagaimana flu babi menyerang para wanita hamil.

"Setelah berhasil melalui semua gejala dan rasa sakit," ujar Kayla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seperti tak percaya. "Anda harus menyadari bahwa penyakit itu bukan hanya tentang Anda, tapi juga bayi Anda, dan Anda harus berusaha untuk melindungi keduanya."

Kedua ibu hamil ini merasa lega karena telah selamat dari flu babi. Tempat tinggal mereka hanya berjarak satu mil di kota Antelope Valley, Rosamond. Ini adalah kisah bagaimana seorang ibu dan anaknya yang sedang hamil dapat tetap bertahan hidup dari serangan virus flu babi yang mematikan.

Sumber : CNN
Halaman :
1

Ikuti Kami