TNI Masuki Usia ke-64, Sudahkah Mereformasi Dirinya?

Nasional / 5 October 2009

Kalangan Sendiri

TNI Masuki Usia ke-64, Sudahkah Mereformasi Dirinya?

Budhi Marpaung Official Writer
2985

Tepat pada hari ini, Senin 5 Oktober 2009, Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia ke-64 tahun dan seperti yang lazim dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, organisasi kemiliteran resmi di Indonesia itu menggelar upacara peringatan.

Mengambil tempat pelaksanaan di Mabes TNI Cilangkap, tema yang diambil tahun ini adalah "Dengan memantapkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, TNI siap mempertahankan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasar pencasila dan UUD 1945".

Organisasi TNI yang ada saat ini sebenarnya telah berganti nama beberapa kali sejak resmi dibentuk pada tahun 1945, mulai dari Badan Keamanan Rakyat, lalu berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (5 Oktober 1945), dan secara berturut-turut namanya berubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (7 Januari 1946), Tentara Republik Indonesia (24 Juni 1946), dan terakhir menjadi Tentara Nasional Indonesia (3 Juni 1947). Namun di tahun 1962, Presiden Soekarno memutuskan TNI dan Polri disatukan dan berubah nama menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Nama ABRI cukup lama dipakai oleh lembaga yang mencetak pemimpin-pemimpin bangsa, yakni sejak tahun 1962-1999. Selama masa hampir 40 tahun itu, tidak sedikit kecaman ditujukan kepada lembaga yang tugas utamanya adalah menjaga pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia.

Salah satu protes yang disampaikan masyarakat ketika itu adalah keikutsertaan ABRI ke dalam ajang politik Indonesia (lebih dikenal Dwi Fungsi ABRI). Namun,  permasalahan itu dapat diselesaikan dengan solusi anggota TNI dan Polri) yang aktif dan masih memegang organisasi sipil harus melepaskan atribut kemiliterannya. Dan beberapa tahun belakangan ini, TNI dan Polri pelan-pelan mulai memisahkan diri dari dunia politik baik dalam maupun luar negeri.

Peringatan HUT ke-64 TNI pagi tadi dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri, Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istri, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Ketua MA Harifin Tumpa, Taufik Kemas, para pejabat, perwira TNI, duta besar negara sahabat, dan undangan lain.

Usia yang semakin lanjut hendaknya membuat TNI lebih bijak dalam melangkah dan mereformasi dirinya. Namun, di sisi lain, kita harus mengakui bahwa TNI telah menjalankan tugasnya dengan luar biasa walaupun persenjataan dan perlengkapan yang dimiliki jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Maju terus TNI !

Sumber : berbagai sumber/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami