The Rebelution Selamatkan Ribuan Remaja Dari Kesia-siaan

Internasional / 26 September 2009

Kalangan Sendiri

The Rebelution Selamatkan Ribuan Remaja Dari Kesia-siaan

Tammy Official Writer
8507
Nongkrong, hanya bermain, dan menghindari tanggung-jawab mungkin adalah hal-hal yang paling baik remaka lakukan - setidaknya, perilaku semacam itu yang sering diharapkan dari orang muda.

Dan ekspetasi rendah seperti itu yang membuat orang muda sekarang menjadi bermalasan, belum matang, dan tak siap untuk apa yang Tuhan telah siapkan untuk mereka, ujar dua pria kakak beradik.

"Kebudayaan kita mengatakan tak peduli bagaimana Anda menghabiskan masa-masa remaja Anda, ini adalah waktunya untuk bersenang-senang," Brett Harris, 20 tahun, mengatakan dalam sebuah interview dengan Focus on the Family. "Kita secara budaya telah dikondisikan untuk menyerah ketika hal-hal menjadi sulit dan melewatkan tujuan mulia yang Tuhan berikan pada masa-masa remaja karena kita dilatih untuk mempercayai yang salah."

Brett dengan saudara kembarnya Alex, telah mengakhiri tur konferensi musim panas lima kota di Washington dengan 3000 remaja dan orang tua. Pesan utama mereka bagi para remaja adalah: lakukanlah hal-hal yang sulit.

Para remaja dihadapi dengan ekspetasi-ekspetasi rendah di sekolah, masyarakat pada umumnya dan bahkan gereja dimana mereka tidak diberi makan kebenaran-kebenaran Tuhan yang keras dan ditinggalkan menjadi bayi spiritual, ujar mereka.

The RebelutionKulit modern dari masa remaja adalah liburan dari tanggung-jawab dan sebuah masa akan pemberontakan atau bersantai, ujar kedua pria kembar ini. Ini mungkin tanda dari pengaruh dan perkembangan dibandingkan dari seabad lalu ketika orang-orang muda adalah kontributor utama dalam masyarakat, tetapi pandangan Harris adalah remaja-remaja sekarang menghabiskan begitu saja masa-masa fondasi mereka.

"Semuanya kita... secara ekstrim diharapkan dengan ekspetasi-ekspetasi rendah. Dan ketika kita telah memuaskan persyaratan masyarakat kita, kita berhenti mendorong diri kita," ujar Brett dalam konferensi The Rebelution.

Maka mereka pun memulai sebuah rebelution - yaitu, pemberontakan remaja melawan ekspetasi-ekspetasi rendah. Pesan mereka, yang disampaikan melalui buku Do Hard Things dan blog mereka (www.therebelution.com), telah memasuki hati ribuan remaja, yang bersemangat untuk memulai kehidupan mereka kembali daripada sebelumnya.

The Rebelution bagi kedua Harris bersaudara ini dimulai ketika mereka berusia 16 tahun ketika ayah mereka memberikan mereka sebuah buku berjudul The World Is Flat. Mereka menyadari mentalitas dari orang-orang muda di Amerika sudah berbeda dengan remaja-remaja di negara-negara lain seperti China dan India yang sudah memulai dari seusia muda. Dan seseorang perlu untuk memberitahukan kepada generasi mereka bagaimana mereka menghidupi masa remaja mereka itu dapat membuat perbedaan.

"Kami mempercayai bahwa generasi kami siap untuk memikirkan kembali apa yang para remaja bisa lakukan dan menjadi apa," kedua bersaudara ini menyatakan. "Dan kami menyadari bahwa sekali saja ide-ide salah diperbaikin dan dihilangkan, generasi kita dengan cepat memilih jalan yang lebih baik, bahkan jika itu jauh lebih sulit."

The RebelutionMereka juga menekankan bahwa apa yang mereka lakukan itu dilandasi oleh Injil. "Kami hanya merangkul orang-orang muda untuk mengerti alasan kami melakukan hal-hal keras karena Yesus telah melakukan hal yang terbesar, hal besar yang kita sendiri tak bisa lakukan untuk diri kita sendiri - ia menghidupi hidup yang sempurna, mati di kayu salib untuk menghapus dosa-dosa kita, dan bangkit kembali dari kematian," ujar Brett. "Ia telah menyelamatkan kita. Kita melakukan hal-hal besar tidak untuk diselamatkan tetapi karena kita telah diselamatkan." Mereka mengakhiri, "Ia menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita tetapi lalu juga menyelamatkan kita dari menghabiskan dengan sia-sia kehidupan kita melakukan hal-hal yang tidak benar-benar penting."

Sosok kedua bersaudara ini memang sudah terlihat matang dari usia mereka yang bisa dibilang masih muda. Kiranya pemikiran mereka dapat mempengaruhi banyak generasi muda termasuk di Indonesia bahwa masih banyak hal penting dan berharga yang dapat dilakukan dibandingkan hanya menonton televisi sehabis pulang sekolah dan berjalan-jalan ke mall untuk bergaul bahkan menghabiskan uang jajan. Mudah-mudahan saja ada waktunya dimana The Rebelution dapat mengadakan tur dunia dan itu termasuk Indonesia untuk menginspirasi generasi muda disini.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami