Ribuan Tukang Becak Meliburkan Diri Demi Beras dan Mie Instan

Nasional / 16 September 2009

Kalangan Sendiri

Ribuan Tukang Becak Meliburkan Diri Demi Beras dan Mie Instan

Budhi Marpaung Official Writer
5071

Hari besar umat muslim, Idul Fitri segera tiba dan seperti biasa, ada orang-orang/lembaga yang memanfaatkan momentum ini untuk menabur kebaikan kepada sesamanya. Tentunya hal ini tidaklah disia-siakan oleh mereka yang secara ekonomi sangatlah memperihatinkan. Seperti yang baru saja terjadi di Tulungagung, Jawa Timur hari ini.

Ribuan tukang becak di kota tersebut rela mengantri agar bisa mendapatkan jatah beras dua kilogram dan dua bungkus mie instan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Panjangnya antrian membuat mereka harus mengorbankan pekerjaan sehari-hari mereka sebagai tukang becak.

Berlokasi di pendopo Tulungagung, kegiatan pembagian sembako gratis yang dilakukan secara rutin menjelang lebaran ini berjalan kurang lancar. Salah satu penyebabnya adalah kelelahan beberapa pengantre yang membuat mereka akhirnya menyerobot antrean. Hal ini tentu saja mendapat reaksi dari pihak penyelenggara; Adu mulut pun antara tukang becak dan Satpol PP tidak terelakkan. Namun, semuanya itu masih bisa dikendalikan dan pembagian sembako gratis pun dilanjutkan.

Selain pembagian sembako gratis, pihak Satpol PP dalam kesempatan itu juga memberikan pengarahan pada tukang becak di daerah tersebut agar tertib dalam beroperasi di jalan.

Pembagian bantuan seperti sembako dan uang yang terjadi di berbagai daerah sebenarnya sudah sering membawa banyak korban; entah ada pengantre yang terinjak-injak oleh pengantre lainnya, ada yang pingsan, atau ada yang mengalami kelelahan tubuh. Menjadi pelajaran bagi orang Kristiani yang hendak memberikan bantuan kepada orang yang yang membutuhkan dalam skala besar agar menomorsatukan keselamatan hidup si penerima bantuan. Jangan sampai sesuatu yang baik akhirnya menjadi buruk karena hal-hal klasik yang tidak diantisipasi sebelumnya.  

Sumber : liputan6.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami