Uskup India, Tuduhan Konversi Agama itu Tidak Benar

Internasional / 15 September 2009

Kalangan Sendiri

Uskup India, Tuduhan Konversi Agama itu Tidak Benar

Budhi Marpaung Official Writer
4475

Uskup Agung Bangalor, kota bagian Selatan India membantah bahwa telah terjadi tindakan konversi agama secara paksa oleh Kristiani di Karnataka.

Karnataka merupakan ibukota dari Bangalor, dimana di kota tersebut umat Kristiani kerap mendapat serangan-serangan dari sekelompok orang dari agama tertentu akibat tuduhan palsu perihal konversi agama.

Uskup Agung Bernard Moras mengungkapkan semuanya itu di dalam pertemuan Forum Persatuan Kristiani Karnataka untuk Hak Asasi Manusia pada Rabu (9/9) lalu dimana saat itu beliau didaulat menjadi salah satu pembicaranya.

"Terdapat tuduhan tentang adanya pemaksaan konversi agama dalam upaya melawan komunitas tersebut. Saya akan memberi tahu Anda bahwa kami tidak mengubah orang dengan cara seperti itu. Kami menghormati semua agama dan tidak mengubah orang baik melalui cara agresi atau bujukan," ujarnya seperti dikutip oleh Jaringan Berita Times.

"Tidak pernah ada sebuah kasus pemaksaan atau bujukan konversi yang dilakukan oleh umat Kristiani. Tuduhan tersebut adalah salah," ujar Moras.

Forum Persatuan Kristiani Karnataka adalah sebuah komunitas dimana setiap anggota di dalamnya memiliki tugas melindungi umat Kristiani di kota tersebut apabila muncul tuduhan Kristenisasi seperti yang dituduhkan oleh kelompok non-Kristiani beberapa peristiwa belakangan ini. Adapun gereja-gereja yang tergabung dalam forum ini antara lain Gereja Katolik, Gereja India bagian Selatan (CSI),  gereja Jacobite, dan gereja Metodis.  

Menurut Global Council of Indian Christians (GCIC), Karnataka adalah kota tertinggi kedua dalam hal penyerangan terhadap Kristiani, dimana pada tahun 2009 ini saja sudah ada 20 insiden yang tentu saja tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga trauma serta ketakutan akan adanya serangan-serangan berikutnya.

Banyak alasan yang digunakan oleh orang-orang yang tidak senang injil diberitakan oleh umat Kristiani yang ada di kota tersebut, tetapi seperti yang sering terjadi sampai saat ini, ketika Injil dibungkam, Kabar Baik itu semakin merambat menyentuh tiap hati orang yang mendengarnya.

Sumber : christianpost.co.id/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami