Gairah dan Prioritas, Kayu dan Api Keberhasilan Anda

Career / 12 September 2009

Kalangan Sendiri

Gairah dan Prioritas, Kayu dan Api Keberhasilan Anda

Puji Astuti Official Writer
3309

Menyukai apa yang Anda lakukan adalah kunci yang membuka pintu untuk keberhasilan. Jika Anda tidak menyukai apa yang sedang Anda kerjakan, itu sebenarnya kelihatan - tidak peduli sekeras apapun Anda berpura-pura untuk menyukainya. Anda bisa menjadi seperti anak laki-laki kecil yang bernama Eddie  yang neneknya adalah seorang penggemar opera. Neneknya mempunyai tiket pertunjukan, dan saat Eddie berulangtahun  ke delapan, neneknya memutuskan akan mengajak Eddie ke pertunjukan musik Wagner  - di Jerman - sebagai hadiah. Hari berikutnya, dengan dorongan ibunya, Eddie menuliskan kata-kata berikut di kartu ucapan terima kasihnya: "Nenek sayang. Terima kasih atas hadiah ulang tahunnya. Itu sesuatu yang selalu aku inginkan, tetapi tidak benar-benar aku inginkan. Salam sayang, Eddie."

Memang sukar untuk berhasil jika Anda tidak memiliki keinginan untuk melakukannya. Itulah sebabnya gairah sangat penting dalam pekerjaan Anda.

Kegairahan atau kesukaan akan pekerjaan Anda memiliki sahabat karib yang tidak bisa dipisahkan, yaitu prioritas. Orang yang mempunyai gairah tapi tidak memiliki prioritas seperti orang yang berada dalam sebuah pondok kayu di hutan pada malam bersalju dan kemudian menyalakan sekumpulan lilin dan menaruhnya di seluruh ruangan. Mereka tidak menciptakan cukup cahaya untuk diri mereka melihat dan cukup panas untuk memhangatkan diri mereka.

Namun orang yang memiliki prioritas tanpa gairah adalah seperti seseorang yang menumpuk kayu diperapian dipondok dingin yang sama tetapi tidak pernah menyalakan api. Orang-orang yang memiliki prioritas dan gairah seperti orang yang menumpuk kayu dan menyalakan apinya, mereka mendapatkan cukup cahaya dan kehangatan yang akan membuat kehidupan mereka nyaman.

Membuat prioritas kehidupan Anda sesuai dengan gairah Anda mungkin mengandung resiko. Bagi sebagian besar orang itu artinya penyesuaian yang besar atas pekerjaan dan kehidupan mereka. Namun Anda tidak akan pernah benar-benar berhasil jika terlalu berhati-hati dan tidak pernah berani mengambil resiko.

Sumber : Talent is Never Enoughtt; John C Maxwell; Immanuel Publishing
Halaman :
1

Ikuti Kami