Dua Kubu Korea Disatukan Oleh Dukacita

Nasional / 20 August 2009

Kalangan Sendiri

Dua Kubu Korea Disatukan Oleh Dukacita

Puji Astuti Official Writer
3180

Dua Korea berduka atas meninggalnya seorang yang diberi julukan "Nelson Mandela-nya Asia." Kim Dae-Jung, mantan presiden Korea Selatan ini adalah orang yang memperjuangkan demokrasi dan juga rekonsiliasi Korea Selatan dan Korea Utara.  Pemimpin Korea Utara menyampaikan ucapan berbelasungkawa atas meninggalnya mantan Presiden Kim, kepada pemerintah Korea Selatan.

Di pusat Seoul, mereka yang berduka mengenakan jas hitam dan bersujud di depam foto Kim yang di hias bunga chrysan, bunga yang dikhususkan dalam tradisi Korea bagi mereka yang meninggal.

"Kami akan selalu mengingat Anda," demikian sebuah tulisan berkata dalam buku dukacita.

"Beristirahatlah dengan tenang - kini kami yang akan menjaga demokrasi di Korea."

Kim adalah peraih Nobel Perdamaian pada tahun 2000 atas upayanya melakukan rekonsiliasi dengan Korea Utara. Dia meninggal pada usia 85 tahun.

Korea Utara menyatakan akan mengirimkan lima utusan resmi ke Seoul untuk menyatakan rasa hormat mereka pada Kim.  Pemerintah Korea Selatan menyatakan akan mempertimbangkan kunjungan tersebut, demikian ungkap kementerian yang khusus mengurusi urusan dengan Korea Utara. Kunjungan yang jarang terjadi ini membuka kesempatan adanya dialog yang lebih lagi bagi kedua Korea yang dipisahkan oleh tembok ini.

Meninggalnya seseorang yang memberikan dampak yang begitu besar ditangisi oleh ribuan bahkan puluhan ribu orang. Hal itu terjadi karena dia mau mengambil resiko yang besar untuk membawa perdamaian. Anda juga memiliki kesempatan yang sama dengan Kim Dae-Jung, keluar dari batasan Anda dan jadi terang bagi orang di sekitar Anda.

Sumber : MSNBC/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami