Umat Kristiani di Pakistan Menutup Sekolah Setelah Alami Penyerangan

Internasional / 4 August 2009

Kalangan Sendiri

Umat Kristiani di Pakistan Menutup Sekolah Setelah Alami Penyerangan

Budhi Marpaung Official Writer
3677

Sekolah Kristiani di Pakistan ditutup Senin kemarin (03/08) sebagai bentuk protes mereka terhadap pembunuhan delapan orang Kristiani di tangan sekelompok Muslim sepekan lalu.

Ratusan umat Islam menyerang rumah-rumah orang Kristiani yang berada di bagian timur kota Gojra. Mereka telah menghancurkan lebih dari 40 rumah setelah tersebar rumor bahwa Qur'an telah dinodai oleh umat Kristiani disana.

Dari data resmi yang dikeluarkan pemerintah Pakistan, ada enam orang Kristiani meninggal dalam kebakaran dan dua dibunuh oleh senapan oleh anggota sebuah kelompok Muslim bernama Sipah-e-Sahaba Pakistan.

"Kami menutup sekolah untuk menunjukkan keprihatinan dan kemarahan kami," ujar Uskup Sadiq Daniel kepada wartawan cbn.com. "Kami ingin pemerintah membawa semua pelaku kejahatan diadili," lanjut Uskup Sadiq.  

Menteri urusan kaum minoritas Pakistan Shahbaz Bhatti, Senin kemarin berjanji bahwa pemerintah akan membangun kembali rumah-rumah yang dibakar. Dia mengatakan bahwa keluarga Kristiani juga ditawarkan bantuan finansial.

Bhatti mengkritik kerja polisi yang terkesan lambat dan mengatakan mereka adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan tersebut. Atas kejadian ini, Bhatti harus membatalkan perayaan hak-hak minoritas selama sepekan yang rencananya dilaksanakan akhir Agustus.

Paus Benedict XVI juga menyatakan keprihatinan atas serangan Senin dalam sebuah telegram yang dikirim ke masing-masing keluarga korban.

Paus menyatakan kepada umat Kristiani "tidak boleh terhalang untuk membantu membangun masyarakat dengan suatu rasa percaya yang mendalam pada nilai-nilai agama dan manusia, yang ditandai dengan saling menghormati di antara semua anggota."

Pemimpin umat Katolik tersebut juga menyatakan bahwa undang-undang penghujatan yang melindungi Islam dan Qur'an sering digunakan oleh kaum Muslim ekstrimis untuk menganiaya dari umat Kristiani yang populasinya hampir lima persen di Pakistan. Umat Kristiani di negara tersebut sengat rentan mendapat sanksi hukuman mati untuk penghujatan terhadap Islam, Al Qur'an, atau Nabi Muhammad.

Pada awal musim panas ini di wilayah Kasur, Pakistan sekelompok umat Islam membakar puluhan rumah orang Kristiani, memukul para wanita dan anak-anak serta membunuh peternakan hewan.

Kejadian ini bukanlah hal pertama terjadi di Pakistan. Semoga Pemerintah yang berotoritas di negara tersebut berlaku adil terhadap masyarakatnya dan umat Kristiani mendapatkan hak yang sama untuk menjalankan ibadahnya tanpa ada ancaman dari siapapun.

Sumber : CBN.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami