Kedatangan Judson 196 Tahun Lalu Diperingati Umat Kristiani Burma

Internasional / 17 July 2009

Kalangan Sendiri

Kedatangan Judson 196 Tahun Lalu Diperingati Umat Kristiani Burma

Budhi Marpaung Official Writer
4632

Umat Kristiani Burma mengadakan acara peringatan 196 tahun kedatangan misionaris Protestan pertama ke negara mereka, Senin (13/7). Acara tersebut diadakan sebagai bentuk rasa penghormatan mereka kepada sang misionaris.  

Pelayanan yang dilakukan oleh sang misionaris asal Amerika Serikat satu setengah abad lebih tahun yang lalu di Burma dipercayai oleh masyarakat Burma sebagai penggenapan dari nubuatan yang diterima nenek moyang mereka yang disampaikan turun temurun.

Menurut cerita rakyat etnis Karen Burma, bahwa Tuhan memberikan sebuah buku emas kepada mereka. Walaupun buku tersebut hilang atau rusak, namun nubuatan meramalkan bahwa suatu hari nanti seorang saudara berkulit putih akan datang dan mempersatukan mereka dengan sebuah salinan buku dan satu Allah yang benar.

Nubuatan tersebut telah tergenapi 13 Juli 1813, ketika seorang misionaris Gereja Baptis Amerika Adoniram Judson dan istrinya Ann tiba di Yangoon. Namun, ketika mereka sampai di Burma, para pengikut ajaran agama Budha dan Animisme di negara tersebut menolak injil yang diberitakan. Setelah enam tahun kemudian, barulah injil tersebut bisa diterima masyarakat Burma.

Untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi, seorang hamba Tuhan bernama Pastor Maung dari Gereja Baptis Judson memberikan alasannya.

"Kebanyakan orang takut kehilangan pekerjaan dan mereka tidak mau pergi dari Budha dan tradisi budaya. Mereka tidak mau meninggalkan tradisi mereka yang berurat akar," ujar Pastor Maung.

Judson sendiri sempat dipenjarakan di Juni 1824 setelah pecah perang antara Burma dan Inggris. Dia dikurung ke dalam penjara yang digunakan agar Judson tetap berada Ava, Burma.

Pemerintah Burma menuduh Judson dan orang asing yang ditawan dalam keadaan terbelenggu sebagai mata-mata Inggris. Judson menulis tentang penderitaannya di dalam penjara, berkata bahwa dia dengan senang hati menerima perlakuan tersebut dan melupakan segalanya.  

Karena jasa-jasanya tersebut, umat Kristiani Burma membangun sebuah monumen. Monumen tersebut untuk memperingati Judson yang menghabiskan waktunya di penjara selama di Burma. Monumen ini adalah situs pertama kalinya Judson dipenjara, Namun, awal tahun 1990-an, pejabat pemerintah meminta monumen tersebut diturunkan.

Kekristenan di Burma saat ini terus berkembang yang menandakan bahwa pemerintah Burma termasuk rezim militer saat ini telah gagal menghentikan warisan dari Judson kepada umat Kristiani negara tersebut beratus-ratus tahun yang lalu.

Pada penahanan dirinya pada penjara yang pertama, Judson harus melaluinya disana selama enam bulan dan setelah itu dirinya dibawa ke penjara kedua, yakni di Mandalay. Hari ini, di kota tersebutlah Gereja Baptis Hudson berdiri kokoh.

Secara keseluruhan waktu penahanan Judson dari penjara pertama sampai dirinya dijebloskan ke penjara kedua adalah 21 bulan. Salah satu yang mungkin menjadi prestasi Judson adalah bahwa dirinya adalah orang pertama kali yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Burma.

Salinan awal Alkitab yang dibuatnya tersebut dicetak pada bulan Oktober 1840. Saat ini, salinan awal Alkitab tersebut berada di Gereja Baptis Judson.

Pastor Maung memutuskan untuk melihat warisan Judson tetap hidup di negaranya.

"Kami harus mengetahui dan memahami kehidupan Judson dan bagaimana ia bertekun karena injil. Dan kedua, kita perlu belajar dari dia tentang cara hidupnya, cara dia membagikan injil," kata Pastor Maung kepada CBN News.

"Tolong berdoa agar kami tetap memimpin orang-orang ke dalam jalan ini (kepada Kristus, red) dan harap berdoa untuk gereja ini juga. Ini adalah warisan terbaik dalam sejarah kekristenan di Burma dan orang-orang yang melakukan pelayanan di seluruh daerah di negeri ini, berdoalah untuk mereka juga," tambahnya.

Sementara itu, saat ini para penginjil terus bekerja untuk memastikan bahwa bibit ditanam oleh Judson hampir 200 tahun yang lalu terus berkembang dan menghasilkan buah bagi generasi mendatang.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami