PBB: 1 dari 6 Orang Akan Menderita Kelaparan Kronis Pada Tahun 2009

Internasional / 27 June 2009

Kalangan Sendiri

PBB: 1 dari 6 Orang Akan Menderita Kelaparan Kronis Pada Tahun 2009

agnes.faith Official Writer
3735

Jumlah orang yang menderita karena kelaparan diproyeksikan akan mencapai jumlah tertinggi tahun ini dalam sejarah, menurut perkiraan yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pemicu terbesar yang mengakibatkan 1,02 milyar orang kelaparan bukan disebabkan oleh minimnya hasil panen tetapi disebabkan oleh krisis ekonomi dunia yang berdampak pada rendahnya pendapatan dan meningkatnya pengangguran, kata egen tersebut.

"Perpadauan antara perlambatan ekonomi global dengan penetapan harga makanan yang tinggi di banyak negara telah menekan sekitar lebih dari 100 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu menuju kelaparan dan kemiskinan kronis," Direktur-Jenderal FAO Jacques Diouf melaporkan.

"Krisis kelaparan secara diam-diam ini akan berdampak pada tiap satu dari enam orang, hal ini merupakan suatu proses yang beresiko serius bagi perdamaian dan keamanan dunia. Untuk itu, kami mendesak perlunya membuat suatu konsensus dunia bagi upaya penanganan total dan cepat terhadap kelaparan di dunia serta untuk mengambil tindakan yang diperlukan," tambahnya.

Meskipun terdapat perkembangan baik yang dicapai dalam upaya mengurangi kelaparan kronis pada 1980, FAO melaporkan bahwa kelaparan bergerak meningkat secara perlahan namun pasti dalam dekade terakhir. Jumlah orang yang menderita kelaparan bertambah antara tahun 1995 dan 1997 serta 2004 dan 2006 di semua wilayah kecuali Amerika Latin dan Karibia. Bahkan di wilayah ini sekalipun, penurunan kelaparan telah berbalik akibat meningkatnya harga makanan dan kecenderungan penurunan ekonomi global saat ini.

Tahun ini, sebagian besar diakibatkan oleh krisis ekonomi yang dipadukan dengan peningkatan harga pangan nasional yang sering terjadi, FAO memproyeksikan jumlah orang yang menderita kelaparan akan meningkat secara keseluruhan sebesar 11 persen.

Menurut perkiraan, terdapat sekitar 642 juta orang menderita karena kelaparan kronis di Asia dan Pasifik, 265 juta orang di Sub-Sahara Afrika, 53 juta orang di Amerika Latin dan Karibia, 42 juta orang di Timur Dekat dan Afrika Utara; dan 15 juta orang di negara-negara maju.

FAO juga menekankan bahwa, tidak seperti krisis sebelumnya, di negara-negara berkembang hanya memiliki ruang sedikit untuk dapat mengatur kondisi ekonomi yang memburuk tahun ini disebabkan oleh kekacauan yang terjadi yang mempengaruhi seluruh bagian dunia yang terjadi hampir bersamaan.

Krisis ekonomi yang terjadi juga meliputi krisis pangan dan bahan bakar antara tahun 2006 dan 2008.

"Situasi pangan dunia yang mengkhawatirkan saat ini menyebabkana kami tidak dapat tinggal diam begitu saja," tukas Direktur-Jenderal FAO Diouf.

Josette Sheeran, direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB, sementara ini, memperingatkan akan bahaya krisis kemanusiaan yang dahsyat "mendesak percepatan kelaparan" yang terjadi terus-menerus.

"Seluruh dunia harus bekerjasama untuk dapat menjamin kebutuhan pokok dapat terpenuhi dalam perkembangan lanjutan upaya mencari pemecahan masalah jangka panjang," tambah Sheeran.

FAO, mendasarkan proyeksi 2009 atas analisa yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS, yang akan menyampaikan laporannya mengenai kelaparan 2009 bertema " The State of Food Insecurity in the World, SOFI," Oktober mendatang.

Sementara itu, agen tersebut juga mendesak untuk dapat terciptanya atau diperbaharuinya jaringan pengamanan dan program perlindungan sosial untuk dapat menjangaku masyarakat yang sangat membutuhkan.

Dalam pemecahan jangka menengah dan panjang, FAO mengusulkan pada mereka yang bersandar pada penambahan produksi khusus dalam tingkat yang rendah? defisit pendapatan negara akan pangan.

"Negara-negara tersebut harus dibantu dengan cara pemecahan secara teknik dan keuangan serta alat kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan sektor pertanian mereka sebagai suatu syarat bagi produktivitas dan ketenangan dalam menghadapi krisis," katanya.

Berdasarkan fakta, sekitar 85,6 persen orang yang menderita karena kelaparan kronis tinggal di negara berkembang.

Sumber : christianpost.co.id
Halaman :
1

Ikuti Kami