7 Tahun Berjuang, Swadaya Jemaat Akhirnya Membuahkan Gereja

Nasional / 19 June 2009

Kalangan Sendiri

7 Tahun Berjuang, Swadaya Jemaat Akhirnya Membuahkan Gereja

Lestari99 Official Writer
4014

Setelah melewati masa pembangunan gedung sekitar tujuh tahun empat bulan, gedung kebaktian Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Bait El Nunhila akan diresmikan Minggu (21/6).

Ketua Panitia Peresmian dan Pentahbisan Gereja Jemaat Bait El Nunhila, Simson Liha, SH menjelaskan hal ini saat menggelar jumpa pers. Ikut memberi penjelasan, Ketua Panitia Pembangunan, Drs Oky M Radja Welle, Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan, Sadrak Kana, serta Pdt Jermias Lay Kanni, S.Th.

Peresmian akan dilakukan Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, dan ibadah pentahbisan dipimpin Ketua KPWK Kota Kupang. Oky Radja Welle menjelaskan, pembangunan gedung gereja dilaksanakan dalam empat tahap. Pertama yaitu halaman depan dan pagar depan yang dilaksanakan mulai Februari 2002 hingga Juli 2002, tahap kedua yaitu pembangunan gedung utama dimulai dari April 2002 hingga Februari 2005. Tahap ketiga meliputi pembangunan konsistori pada Februari 2005-2008 dan tahap keempat, yaitu pembangunan pintu gerbang, paving blok dari Februari 2009-Juni.

"Pembangunan gedung gereja ini tidak menggunakan konsultan pengawas maupun konsultan perencana, semuanya dikerjakan oleh jemaat di sini. Ukuran gedung gereja yang dibangun seluas 40 meter kali 15 meter," kata Oky.

Oky mengatakan, dana pembangunan sekitar Rp 1,5 miliar, diperoleh dari beberapa pos, yaitu 10 hingga 25 persen dari kolekte setiap minggu dengan jumlah Rp 474 juta, sumbangan dengan menggunakan karut Rp 269,1 juta, dana yang dihasilkan dari proposal Rp 131,7 juta, kas gereja Rp 120 juta,  donatur dari dalam jemaat Rp 185 juta, donatur dari luar jemaat Rp 171 juta, spontanitas jemaat Rp 59, 6 juta serta sumbangan berupa semen dari kepala keluarga yang jika diuangkan senilai Rp 14,4 juta.

Oky mengungkapkan, ada banyak kemudahan yang diperoleh panitia pembangunan. Misalnya dalam hal biaya transportasi laut untuk pembelian bahan-bahan bangunan di mana ongkos transportasi tidak dihitung oleh pengusaha sehingga panitia mendapatkan bahan bangunan dengan harga yang berlaku di Surabaya, empat orang tenaga supervisi tidak dibayar kecuali untuk pembayaran tukang, panitia boleh mengambil bahan bangunan baru membayar kemudian.

Sementara Pdt Jermias Lay Kanni, STh, mengungkapkan bahwa jemaat Bait El Nunhila baru memasuki usia yang ke-86, tepatnya pada tanggal 17 Juni 2009. Sadrak Kana yang juga bertindak sebagai supervisi menambahkan, rancangan gereja tersebut adalah karunia dari Tuhan karena secara ilmu, dia mengakui pendidikannya tidak mencukupi.  Namun pembangunan gedung ini merupakan pengalaman yang tidak bisa disamakan dengan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. "Awalnya ada yang pesimistis, tetapi kami yakin bahwa modal utama adalah jemaat, karena itu  pasti akan berhasil," ujar Sadrak.

Bagaimana pun juga, kalau Tuhan sudah membuka, tidak ada yang bisa menutupnya. Salut untuk jemaat Bait El Nunhila di Kupang. Semoga dengan pembangunan gereja ini, pertumbuhan jemaat boleh semakin memberkati lingkungan di sekitarnya dan kota Kupang pada umumnya.

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami