Masih Ada Kasih Mula-Mula Yang Indah Bagiku

Family / 18 June 2009

Kalangan Sendiri

Masih Ada Kasih Mula-Mula Yang Indah Bagiku

berrand sinanu Official Writer
13277

Tanu Widjaya, kecanduannya pada seks membuat ia terikat pada dosa  pornografi  selama bertahun  semenjak ia kecil  hingga dewasa.

"Pertama kali  saya melihat  hal-hal yang sifatnya erotis, pada waktu  masih duduk di bangku sekolah dasar. Oleh  beberapa  teman, saya diajak melihat wanita  yang sedang mandi dari atas atap," ujar Tanu kepada Tim Solusi.

Berawal dasi situlah rasa penasaran Tanu terhadap pornografi semakin menjadi-jadi. Dan  itu dilakukannya bersama-sama teman sepergaulannya.

Dari pergaulan dengan teman-temannya semasa sekolah dasar, ia mulai  mengenal buku-buku yang berbau pornografi, dan dari mereka juga ia mengetahui  cara berhubungan dengan  hewan seperti ayam.

Di lain waktu  tanpa sengaja, Tanu  melihat Ayahnya sedang  nonton film porno di kamar. Mulai dari situ  Tanu mengetahui bahwa Ayahnya ternyata memiliki banyak koleksi film porno dan gambar-gambar erotis.

"Kalau ayah saya pergi dan rumah kosong, maka kesempatan itu saya  gunakan untuk nonton film porno, karena saya sudah tahu di mana biasanya Ayah saya  menyimpan filmnya," ujarnya lagi.

Biasanya setelah menyaksikan film porno Tanu langsung  onani, dan hal  itu bisa  dilakukannya sampai 7 kali dalam sehari. Tanu semakin terikat dengan pornografi dan seks, bahkan berlanjut sampai ia dewasa.

Pada suatu hari, orang tua Tanu memberikan beberapa foto masa kecilnya dimana dalam foto tersebut Tanu  mengenakan baju wanita. Dan ketika Tanu menanyakan kepada Ibunya kenapa ia dipakaikan pakaian wanita, ibunya hanya  menjawab bahwa ia memang cocok dengan pakaian wanita dan seharusnya Tanu menjadi seorang wanita bukan pria. Apa yang dikatakan oleh orang tuanya tertanam dalam diri Tanu, hingga ia berperilaku layaknya seorang wanita.

"Sifat saya cenderung  ke arah wanita, dan saya pernah mencoba menjadi seorang wanita dengan  tampilan yang benar-benar wanita. Akan tetapi saya bukan gay  atau homo, karena saya masih tetap menyukai wanita. Dan saya juga pernah belajar bagaimana caranya berhubungan dengan sesama jenis, dimana saya melakukan  percobaannya kepada adik saya ketika ia tertidur," ujar Tanu dengan wajah penuh penyesalan.

Kecanduannya terhadap pornografi  terus berlanjut sampai ia menikah pada tahun 2002.

"Awal pernikahan kami berjalan dengan baik dan bahagia. Tetapi memasuki bulan kedua istri saya hamil dan  semenjak itulah saya meresa kesepian lagi dan mulai  beralih kepada wanita lain," ungkap Tanu.

Walaupun Tanu sudah menikah, ia semakin terpuruk dengan keterikatannya terhadap pornografi sehingga akhirnya dosa perselingkuhan dan pengkhianatanpun dilakukannya.

Menurut Naomi, istri Tanu, suaminya sering mengantar jemput wanita selingkuhannya dan Naomi pun dapat merasakannya melalui naluri seorang istri. Dan ternyata hal itu memang benar. Akan tetapi Tanu selalu  berkata bahwa hal  itu biasa dan wajar saja.

Perselingkuhan yang di jalani Tanu akhirnya berujung pada satu resiko yang harus ditanggungnya. Selingkuhan Tanu datang kepadanya dan berkata bahwa ia sudah terlambat datang bulan. Mendengar pengakuan  itu, Tanu menjadi stres dan terus dilanda kecemasan.

Justru dari sinilah awal teguran Tuhan kepada dirinya. Pikirannya menjadi kalut dan ia pulang ke rumah  dengan wajah yang tegang karena merasa tidak tahu harus berbuat apa lagi, ditambah lagi dengan perasaan bersalah ketika ia berhadapan dengan istrinya sendiri.

Malam berikutnya Tanu tidak bisa tidur, ia sudah putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Akan tetapi  ia teringat akan Tuhan. Dalam doanya, sambil menangis Tanu  berkata, "Tuhan, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Pertama saya sudah berdosa terhadap Engkau dan yang kedua kalau wanita selingkuhan saya ini hamil, saya tidak tahu harus berbuat apa."

Kembali Tanu memohon  kepada Tuhan, katanya, "Tuhan, saya minta satu mujizat saja. Kalau wanita itu tidak hamil, saya akan benar-benar bertobat dan  akan meninggalkan wanita tersebut. Saya akan kembali kepada istri saya dan memulai hidup yang baru. Dan saya akan meninggalkan semua dosa-dosa saya yang lama termasuk pornografi."

Akhirnya doa Tanu dijawab oleh Tuhan, namun masalahnya tidak selesai begitu saja. Tanu harus mengalami resiko penolakan dari istrinya.

"Waktu saya mengakui perbuatan saya, saya pikir istri saya akan mengampuni saya, ternyata tidak sama sekali, istri saya sulit untuk mengampuni saya," ujar Tanu.

Akhirnya setelah 2 tahun berlalu barulah Naomi benar-benar mengampuni Tanu. Menurut Naomi, itu semua  sebuah proses dimana ia harus menerima Tanu apa adanya. Kasih mula-mula ia  munculkan kembali dan dari situ Naomi mulai belajar mengampuni Tanu.

Diawali dengan pertobatan yang sungguh-sungguh, sejalan dengan waktu, perlahan tapi pasti, Tuhan pun  memulihkan kehidupan keluarga Tanu Widjaya.

"Saya bersyukur kalau saya bisa bebas dari dosa pornografi yang telah mengikat  saya  dari kecil sampai saya menikah. Dan saya melihat segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya  itu bukan kebetulan, tetapi itu semua karena Tuhan," ujar Tanu menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan pada 18 Juni 2009 dalam acara Solusi  Life di O'Channel)

Nara sumber :
Tanu Widjaya

Sumber : V080816160855
Halaman :
1

Ikuti Kami