Sex + Money:Anak Muda Melawan Perdagangan Manusia

Internasional / 4 June 2009

Kalangan Sendiri

Sex + Money:Anak Muda Melawan Perdagangan Manusia

Tammy Official Writer
6130
Krisis perdagangan manusia internasional terkadang bersembunyi di balik pandangan yang tak menarik.

Penonton yang tak tahu apa-apa bisa dibilang bodoh oleh karena tragedi yang terjadi di hadapan mereka, tetapi sekarang kisah ini diberitakan - terima kasih kepada sekelompok anak muda evangelikal dari seluruh dunia yang menyaksikan krisis kemanusiaan dari dekat.

Buku mereka, Sex + Money, mendokumentasikan apa yang telah mereka lihat.

"Pada saat itu kami berada di Thailand dan kami berkendara di sepanjang distrik lampu-merah dan itu sangatlah mengejutkan," ujar Sarah, salah satu pemudi Kristiani.

Morgan Perry adalah seorang yang lainnya.

"Di satu pagi kami berangkat lebih awal untuk makan pagi di luar salah satu rumah pelacuran, salah satu gadis-gadis itu - ia mungkin saja berusia 14, 15 - ia telah dibuat mabuk dan diperkosa secara brutal. Ia nyaris telanjang bulat dan terbaring di jalanan," ingatnya. "Saya pernah mendengar tentang perdagangan, tetapi saya masih tidak tahu apa yang mendefinisikannya... hanya dengan melihat ia disana saya menyadari bahwa itu adalah intisari dari apa yang selama ini PBB bicarakan."

Wanita-wanita muda tersebut dan 20 lainnya berkeliling dunia dengan pelayanan Youth with a Mission, mendokumentasikan ketidak-adilan sosial dengan kamera dan laptop mereka. Dan di akhir tahun, mereka dapat merangkum kengerian-kengerian yang telah mereka lihat dalam dua kata: Sex + Money.

Human Trafficking - Perdagangan ManusiaSekarang, mereka adalah bagian dari kegerakan penghapusan modern, berdedikasi untuk melawan perdagangan manusia. Itu adalah sebuah alasan untuk menolong orang lain yang berada dalam perbudakan, dan State Department memperkirakan berjuta orang di dalamnya.

Mereka membuat rencana-rencana untuk menciptakan sebuah direktori nasional dari grup-grup anti perdagangan di setiap Negara bagian, memproduksi sebuah dokumenter pada korban-korban dari perdagangan manusia dan membawa kisah-kisah tersebut ke jalanan, universitas-universitas dan gereja-gereja di sepanjang Amerika.

Dan mereka memiliki pesan spesifik kepada generasi mereka: berhentilah menonton online porn. Mereka menjelaskan bahwa pornografilah menciptakan permintaan kepada perdagangan manusia.

"Orang-orang berpikir bahwa itu adalah okay," ujar salah seorang gadis muda tersebut, Autumn, menjelaskan. "Mereka hanya tidak menyadari bahwa apa yang berada di belakangnya seperti gadis-gadis tersebut tidak menginginkan untuk berada disitu - bahwa mereka diperdagangkan ke dalam situasi tersebut."

Jadi, diperlengkapI dengan foto-foto, laptop-laptop, dan informasi yang baru ditemukan, gadis-gadis muda tersebut ditentukan untuk membuat jejak mereka dan melawan kengerian di hari modern ini.

"Saya percaya bahwa ada perbedaan dan kita bisa membuat perbedaan, tetapi kami harus melawannya dan saya lebih berkeinginan hingga kami melihat hari tersebut, hingga kami bisa melihat ini tiba di akhirnya," ujar Sarah. "Sangatlah tidak okay jika gadis-gadis kecil diperkosa di masa kita sekarang."

 

Sumber : CBN News
Halaman :
1

Ikuti Kami