Nasgor Babat Dan Babat Gongso Pak Taman

Warung itu tertutup dua banner yang jelas-jelas memajang tulisan: Nasi Goreng Babat dan Nasi Goreng Ayam Pak Taman, plus embel-embel beberapa produk sponsor. Satu banner lagi khusus memasang nama-nama minuman yang tersedia. Dari woro-woro di spanduk itu, tampaknya menu nasi goring menjadi jagoannya.

Di warung ini Anda bisa memilih sendiri teman untuk nasi goreng. Tapi jangan bayangkan Anda menemukan daging disini. Semua serba jerohan, seperti babat, iso (usus), jantung, limpa, dan paru. Kalau tak percaya, silahkan tengok ke dapurnya. Anda akan menemukan dua baskom penuh jerohan siap masak. Nasi goreng ayam tampaknya hanya sebagai "penggembira" di warung ini. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya kami putuskan untuk menjajal nasi goreng babat iso, dan satu lagi menu andalan lain warung ini, babat gongso. Semua kami pesan dengan tingkat kepedasan yang moderat.

Nasi goreng dan babat gongsonya tersaji di atas piring yang dialasi daun pisang. Porsinya terhitung sedang, pas untuk mengganjal perut. Polos sekali. Kesan pertama itulah yang terlintas tatkala kami melihat sajian nasi gorengnya. Tak ada aksesoris lain seperti tomat, selada, kerupuk, bahkan bawang goring. Hanya ada acar yang menemaninya. Lantaran penasaran, kami pun sedikit mengobrak-abrik nasinya, siapa tahu menemukan sesuatu di dalamnya. Benar saja, irisan-irisan babat dan iso tampak terselip malu-malu di antara nasi. Begitu suapan pertama masuk ke mulut dan lidah mulai memainkan perannya, alamak... semua kesan skeptis pada nasi goreng ini langsung sirna. Nasinya yang pulen, manisnya yang pas, rasa bawang merah yang tidak menohok, dan rasa pedasnya yang "sopan" benar-benar membuai lidah. Jika ingin meninggalkan sedikit jejak asam, silahkan coba acarnya. Babat dan iso yang bertekstur alot pun, bisa disulap menjadi empuk. Terasa pas mengiringi nasi yang menari-nari di dalam mulut.

Bagaimana dengan babat gongsonya? Yang ini tak kalah dahsyat. Babat yang tanpa rasa alias anyep, disulap menjadi sajian yang kaya rasa. Bagi lidah jawa, rasanya sangat cocok karena cenderung manis. Maklum, kecap termasuk dominant dalam masakan ini, berbaur dengan bawang merah, bawang putih, dan cabai yang ditumis jadi satu. Babat gongso biasa disandingkan dengan nasi. Tak lupa disediakan juga acar untuk menetralisir rasa manis. Dari berbagai babat gongso yang pernah kami cicipi, babat gongso di tempat inilah yang bumbunya paling nonjok, benar-benar meresap di lidah. Babatnya yang empuk juga tak membuat kami kehilangan tenaga untuk mengunyahnya. Pokoknya recommended bagi penyuka jeroan.

Pada jam-jam tertentu, terutama saat pagi dan jam makan siang, Anda harus bersabar menunggu pesanan datang karena warung ini biasanya dipadati pembeli. Menurut Bu Tukini, istri Pak Taman yang sekarang mengelola sekaligus menjadi juru masak warung makan ini, warungnya tiap hari bisa menghabiskan sekitar 10 kg jeroan. Sebagai teman makan besar Anda, silahkan pilih aneka minuman yang tersedia. Warung yang sudah beroperasi sejak tahun 1986 ini menyediakan soda gembira, es kelapa muda, es jeruk, teh hangat, dan es teh dengan harga Rp1.500 hingga Rp6.500. Silahkan coba, tapi singkirkan dulu soal kolesterol Anda!

NASI GORENG BABAT DAN BABAT GONGSO PAK TAMAN
Jl. Stadion Selatan.
Telp.: 0818-243979.
Jam buka: 6.30-16.00.
Kapasitas tmpt duduk: 30 orang.
Kisaran harga: Makan Rp3.000-Rp.11.000, Minum Rp1.500-Rp6.500

Sumber : Agromedia

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles