CEO Lippo Group Bicara Iman Saat Krisis

Internasional / 29 March 2009

Kalangan Sendiri

CEO Lippo Group Bicara Iman Saat Krisis

Puji Astuti Official Writer
6007

Salah seorang konglomerat Indonesia, Dr.Stephen Riady, CEO dari Lippo Group dalam sebuah interview pada pertemuan Forum Eagles CEO ke 3 mengatakan bahwa orang Kristen perlu tahu benar apa tujuan hidupnya dan harus bersedia beradaptasi dalam menghadapi krisis ekonomi global yang sedang terjadi saat ini.

"Saya kira sebagai orang Kristen, kita harus tahu apa tujuan hidup ini," katanya. "Alkitab memberitahu kita bahawa tujuan hidup kita adalah untuk mengenal Kristus dan bertumbuh dalam Dia. Jadi kami maksud disini adalah tidak hanya untuk menghasilkan uang. Kami ingin untuk memuliakan Dia. Dan cara untuk melakukannya adalah melalui kehidupan kita, melalui pengalaman dalam keluarga, bisnis, dan sebagainya. "

"Saya kira hal ini diizinkan Tuhan agar kita dapat dirubah melalui semua pengalaman krisis ini. Hal ini adalah sesuatu yang baik bagi kita sebagai orang Kristen apabila kita melihat semua krisis dan kesulitan ini sebagai sarana belajar untuk beradaptasi dengan perubahan. Saya diajarkan ayah saya pepatah Cina yang mengatakan bahwa 'apapun yang Anda terima, Anda juga harus siap untuk melepaskannya '. Dalam kitab Filipi, Paulus mengatakan bahwa  ia telah belajar sebuah rahasia - dia tahu mencukupkan diri baik dalam kekurangan dan kelimpahan. "

Riady adalah seorang investor yang berpengalaman dan sangat dermawan, dia mempercayai bahwa pada masa krisis ini, seseorang harus memiliki sikap yang benar untuk bisa melewatinya. Jangan menyalahkan Tuhan atas krisis yang terjadi, apa lagi memusuhi Tuhan, tetapi manusia harusnya bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi saat ini.

"Beberapa orang Kristen mengatakan bahwa krisis ini dibuat oleh Tuhan dan yang lain berkata bahwa ini dari si jahat," demikian ia menambahkan. "Saya menyadari kita tidak dapat menyalahkan Tuhan atau musuhNya. Kita harus menyalahkan diri kita sendiri. Dalam kejatuhan manusia - tanpa Allah, kita akan membuat keputusan yang salah. Terlalu banyak keserakahan dan kesombongan. Itulah mengapa banyak orang membuat keputusan yang salah dan membuat banyak jenis krisis. Kita harus belajar untuk bertanggung jawab. "

Wawancara ini dimuat dalam isu terkini Vantage Point, sebuah penerbitan Eagles Communications. Krisis keuangan ini sangat memberkati Dr. Stephen Riady karena membawanya untuk lebih banyak berdoa dan meditasi Firman Allah.

Jutawan bilyuner ini tahu bahwa tidak ada jalan keluar yang mudah untuk krisis ini. Menurutnya, perjalanan iman memang penuh dengan pengujian dan bukannya jalan yang nyaman. Perjalanan iman akan penuh tawaran yang menggiurkan yang didefinisikan sebagai godaan bagi dia.

"Ada satu perbedaan antara pengujian dan pencobaan," katanya. "Pencobaan adalah ketika kita ingin menemukan cara mudah dan kemudian kita mendapatkan masalah. Ujian berbeda. Itu dari Allah dan biasanya datang dalam bentuk situasi yang sulit, kerja keras, dan sebagainya. Itulah mengapa ketika kita menghadapi masalah atau krisis, saat ini pengujian dan pencobaan datang pada saat yang sama. Hal inilah yang jadi pola  pemikiran kita. Kita tetap berpikir: dapatkah kita menemukan cara yang mudah? Apa cara tercepat untuk memecahkan sesuatu? Terlalu sering, cara yang cepat yang tidak benar. Hal ini dapat terlihat baik pada awalnya, namun akan memberikan kita masalah nantinya. Kita harus terus belajar dan memperbaiki diri kita karena lingkungan terus berubah. "

Riady juga mendorong agar orang percaya terus mencari peluang baru di tengah-tengah resesi. Menurutnya, resesi adalah bagian dari sebuah siklus ekonomi dan pasti akan berakhir.

Lippo Group di dirikan  oleh ayahnya, Dr Mochtar Riady, - didalamnya ada orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh menghormati Allah untuk kesuksesan bisnis mereka - Perusahan ini juga berkontribusi dalam berbagai hal, terutama pendidikan dan keagamaan, demikian menurut laporan Business Times.

Sumber : Christian Post/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami