Lembaga Kristiani Kamboja Bersatu Melawan Perdagangan Manusia

Internasional / 23 March 2009

Kalangan Sendiri

Lembaga Kristiani Kamboja Bersatu Melawan Perdagangan Manusia

Budhi Marpaung Official Writer
5077

Masyarakat Kamboja sepertinya tidak pernah lepas dari masalah. Gejolak politik dalam negeri yang belum surut dan kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar masyarakat Kamboja, menambah rentetan masalah di negara penganut aliran Sosialis ini.

Salah satu masalah yang saat ini menjadi sorotan masyarakat Internasional adalah perdagangan manusia yang terus meningkat tiap tahunnya. Penyebab masalah ini adalah resesi global yang dialami oleh seluruh negara di dunia dan berdampak bagi tingkat perekonomian rakyat Kamboja yang taraf hidupnya masih di bawah.

Lagi-lagi yang menjadi korban perdagangan manusia yang terjadi di Kamboja adalah kaum wanita yang masih muda. Para wanita ini diperdagangkan dan dijual sebagai obyek industri seks semata. Untuk membantu para korban dan mengakhiri perdagangan industri seks, lembaga-lembaga Kristen di Kamboja bersama-sama bahu membahu memberikan pertolongan dengan cara yang mereka bisa lakukan.

Menurut laporan PBB, ada 200-500 wanita Kamboja yang diperdagangkan setiap bulannya ke Ibu kota, Phnom Penh dan negara-negara tetangga seperti Thailand, Vietnam dan Laos.

Anak-anak perempuan yang berusia 4 tahun sampai 35 tahun adalah korban perdagangan manusia dan industri seks. Para korban ini biasanya tidak akan pernah mau mengungkapkan kejadian buruk yang menimpa mereka. 

Ros Heng, Fasilitator Nasional dari Koalisi Chabdai, sebuah jaringan Kristiani yang terdiri dari 20 organisasi yang mempunyai komitmen mengakhiri penyalahgunaan seks dan perdagangan manusia, mengatakan bahwa anak-anak yang menjadi korban biasanya suka berbohong apabila ditanyai tentang hidup mereka.

Menurut Ros, sebagian besar anak-anak yang menjadi korban berasal dari keluarga yang tidak mampu di daerahnya. Ros juga menambahkan bahwa anak-anak ini biasanya sudah dijual lebih dari lima kali, dan harga minimal untuk anak ini adalah $300.

Charya (bukan nama sebenarnya,), 15, kehilangan ibunya ketika dia berumur tujuh tahun. Akhirnya karena tuntutan ekonomi dan ketidakpedulian dari keluarga mana pun, dia dan saudara perempuannya yang masih berumur 4 tahun dijual oleh bibinya ke rumah bordil.

"Mereka mengunci kami di dalam kamar dan memaksa kami untuk menonton pornografi agar kami tahu apa yang harus dilakukan. Jika kami menolak, mereka menyetrum kami," ujar Charya.

Charya dan adiknya saat ini sudah bebas dari jerat perdagangan manusia setelah ditolong oleh Koalisi Chabdai dan diberikan rumah sebagai tempat perlindungan dan tempat tinggal agar tidak ditangkap orang-orang yang ingin membawa mereka ke jurang penuh dosa tersebut.

Selain Koalisi Chabdai, ada satu lembaga Kristiani yang turut mengambil peran dalam rangka memerangi masalah sosial di Kamboja, yakni Hagar Internasional.

Hagar Internasional adalah lembaga Kristiani Internasional yang berfokus kepada membantu para korban seksual.  

Emmelita Godard, Manajer Senior Hagar Internasional, mengatakan bahwa di lembaga mereka, para korban tidak hanya diberikan konseling, tetapi juga memperlengkapi para korban ketika keluar dari perdagangan seks. Banyak dari para wanita ini akhirnya membuka usaha seperti pabrik kecap, kerajinan, bahan-bahan pakaian, bisnis katering dan restoran.

Para korban yang berada di bawah bimbingan Internasional menyadari bahwa mereka memiliki pengharapan yang kekal, yakni di dalam Kristus. Salah satu korban yang menerima pengharapan ini adalah Leoum, 15, yang dijual oleh orang kepercayaan keluarganya kepada orang tak dikenal ketika dia baru berusia 13 tahun.

Leoum mengatakan, dia sangat diberkati atas setiap hal yang dilakukan oleh lembaga-lembaga Kristiani di Kamboja yang membebaskan dia dan teman-temannya dari jerat perdagangan bisnis seksual yang dialaminya dahulu.

"Dalam gambar ini, Lumpur adalah kehidupan masa lalu saya. Teratai muncul dari lumpur tersebut seperti hidup saya ketika saya diselamatkan dan tinggal di Hagar. Hidup saya mulai berkembang dan indah lagi," kata Leoum.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami