Charles Geschke & John Warnock: Para Bapa Desktop Publishing

Entrepreneurship / 22 March 2009

Kalangan Sendiri

Charles Geschke & John Warnock: Para Bapa Desktop Publishing

Tammy Official Writer
6102
Menyebutkan nama Bill Gates dan Steve Jobs, dan kebanyakan orang dengan cepat mengenal siapa orang yang Anda sedang bicarakan. Tetapi menyebutkan nama-nama Dr. Charles M. Geschke dan John E. Warnock, dan Anda akan melihat kedipan mata orang bingung. Ironisnya, dua perintis hitech yang malu publisitas ini memainkan peranan besar dalam kesuksesan baik Microsoft dan Apple. Faktanya, tanpa bahasa PostScript yang diciptakan oleh perusahaan yang Geschke dan Warnock dirikan, Adobe Systems Inc., desktop publishing yang kita ketahui tidak mungkin akan eksis.

Seperti kebanyakan perusahaan Silicon Valley, Adobe adalah sebuah barang lama dari sebuah perusahaan besar - dalam kasus ini, Xerox Corp. Geschke dan Warnock pertama kali bertemu dan mulai bekerja bersama pada Xerox's Palo Alto Research Center (PARC), dimana mereka membantu mengembangkan bahasa deskripsi milik Xerox, Interpress. Bahasa tersebut memenangkan penghargaan dari perusahaan, tetapi seperti yang Geschke dan Warnock takutkan, Xerox memutuskan untuk menjaga hak cipta teknologi tersebut daripada merilisnya ke domain publik. Geschke dan Warnock sangat sangat heran oleh keputusan tersebut. Sebagaimana Geschke menjelaskan dalam interview dengan PC Week pada 1987, "Kami tidak bisa melihat bagaimana Anda bisa membuat sebuah standar luas bagi industri dengan sesuatu yang dijaga hak ciptanya."

Memutuskan bahwa mereka bisa "menjadi tua dan beruban dan frustasi di tempat lain dan bisa lebih bersenang-senang," Geschke dan Warnock meninggalkan PARC untuk mendirikan Adobe Systems Inc. pada akhir 1982. Aslinya, mereka merencanakan untuk membangun sebuah bisnis jasa pengkopian, tetapi dengan cepat meninggalkan ide tersebut. Selanjutnya, mereka memikirkan menawarkan sebuah sistem turnkey yang lengkap untuk pencetakan di kantor, tetapi membatalkan ide tersebut sebagaimana mereka menyadari bahwa industri tersebut akan lebih melewati dengan arah yang berbeda.

GeschkeAkhirnya, mereka memutuskan untuk berkonsentrasi apa yang mereka bisa lakukan dengan terbaik - mengembangkan khusus software pencetakan. Hasil dari keputusan ini adalah bahasa deskripsi-halaman Adobe PostScript. Sebuah dobrakan revolusioner dalam teknologi pencetakan, PostScript adalah software pencetakan pertama yang mengijinkan para pengguna untuk mencetak halaman-halaman yang termasuk teks, seni garis dan foto yang terdigital.

Menyadari bahwa kesempatan terbaik mereka untuk sukses terletak pada menjadikan PostScript sebagai standar industri, Adobe dengan cepat menjadi bahasa PostScript di area publik. Tetapi jika produk tersebut berada di area publik, yang artinya gratis, bagaimana mungkin Adobe mendapatkan uang dari software terbarunya? Mudah: Tanpa program PostScript yang menginterpretasikan bahasa PostScript, bahasa tersebut pun menjadi tak berguna. Dengan pelintiran unik seperti ungkapan klasik "jual kepada mereka pencukur murah lalu dapatkan keuntunganmu dari menyediakan silet-siletnya," Adobe akan mendapatkan uangnya dari menjual interpreter PostScript, yang mengeksekusi deskripsi-deskripsi halaman yang dihasilkan oleh paket-paket software lain, seperti program-program desktop publishing dan pemroses kata. Dengan tambahan, perusahan juga akan menyediakan original equipment manufacturers (OEMs) dengan desain-desain untuk papan-papan interpreter untuk digunakan pada printer-printer mereka.

Strategi-strategi tersebut bekerja. Di akhir tahun pertama mereka dalam bisnis, Geschke dan Warnock telah melisensikan PostScript untuk Apple Computer Inc., dimana untuk memperkenalkan printer laser pertama yang berbasiskan PostScript, Apple LaserWriter, pada Januari 1985. Dan demikianlah, industri printer laser pun lahir.

Terima kasih kepada apa yang Geschke telah deskripsikan sebagai kombinasi unik dari berpikir ke depan, pemasaran cerdas, waktu yang tepat dan keberuntungan, Adobe telah sukses terlebih dari awalnya. Di akhir dari 1984, pendapatan telah mencapai pada $2.2 juta, dimana bertumbuh hingga $16 juta pada awal 1986. Berdasarkan pada pendapatan yang meningkat cepat, Geschke dan Warnock membuat sebuah penawaran awal publik pada Agustus 1986, dan saham Adobe dengan cepat menjadi salah satu kesayangan Wall Street.

Tetapi yang lebih terpenting, pada 1987, PostScript milik Adobe telah menjadi bahasa printer standar industri. Lebih dari 400 software program dari pihak ketiga mendukung PostScript, dan Adobe perjanjian lisensi Adobe berkembang dengan 19 perusahaan printer (termasuk IBM, Digital, AST dan Texas Instruments). Bahkan Hewlett-Packard, dimana yang awalnya menolak untuk mendukung bahasa tersebut dengan cara apapun, terdorong juga untuk mengadopsi PostScript. Untuk lebih jauh meningkatkan kepopuleran PostScript, Adobe mulai membangun apa yang pada akhirnya akan menjadi perpustakaan jenis huruf paling besar di dunia.

WarnockDengan PostScript melangkah pasti masuk sebagai standar industri, Geschke dan Warnock melangkah keluar hingga pasar software pengguna akhir dengan dirilisnya Adobe Illustrator pada March 1987. Paket grafik berteknologi tinggi untuk para artis profesional dan ilustrator dengan sukses instan baik kepada para pengguna maupun kritikus.

Pada 1993, Illustrator telah menjadi sebuah standar industri; program software Adobe kedua, Photoshop (paket grafik profesional lainnya yang mengijinkan pengguna untuk memanipulasi baik fotograf hitam-putih dan berwarna), menghimpun review-review mengesankan dan bahkan lebih mengesankan penjualan; dan perpustakaan typeface Adobe telah bertumbuh hingga 1800 font.

Tercemplung dengan kesuksesan ini, Geschke dan Warnock menyiapkan pandangan mereka kepada tujuan baru mereka: menciptakan sebuah "kantor minim kertas." Untuk mencapai ini, mereka mengembangkan Adobe Acrobat, sebuah program inovatif yang mengijinkan pengguna untuk menciptakan dokumen-dokumen yang orang lain melihatnya tanpa menggunakan software aplikasi mereka. Dalam sebuah gerakan marketing brilian, Adobe memutuskan untuk menawarkan Acrobat Reader, program tersebut dibutuhkna untuk melihat dokumen-dokumen Adobe, tanpa bayaran. Melainkan, mereka akan mengenakan harga untuk Acrobat Distiller, sebuah program yang menciptakan dokumen-dokumen Acrobat. Meskipun kesuksesannya tidak seperti PostScript atau Illustrator, Acrobat digunakan dengan luas untuk mentransfer, berbagi, dan melihat dokumen-dokumen elektronik.

Gerakan besar selanjutnya dari duo ini adalah bergabung dengan Aldus Corp., sang pencipta dari program desktop publishing yang populer Pagemaker, pada 1994. Penggabungan ini memberikan Adoba kepemimpinan tak perlu dipertanyakan di pasar software publikasi, menciptakan satu vendor dengan rangkaian produk yang meliputi baik para pengguna Windows dan Macintosh.

Posisi Adobe sebagai "raja di bukit" menjadi tak terkalahkan, bagaimanapun. Pada 1996, penguasa desktop publish tak terkalahkan sekali kehilangan sebagian pasarnya berbagi dengan Quark Corp. - yang program desktop publishingnya Quark Xpress mendorong PageMaker keluar dari tempat tertinggi di pasar Macintosh - dan Corel Corp., yang CorelDraw-nya telah menghimpun massa dari Illustrator dari pasar Windows.

Daripada pergi berhadap-hadapan dengan dua penantang yang baru muncul tersebut, Geschke dan Warnock memutuskan untuk mengubah peraturan pada kompetitor-kompetitor mereka. Mereka mencoba untuk mengubah posisi kembali Adobe sebagai publisher World Wide Web yang flamboyan dengan dirilisnya dua tools pencipta halaman Web: PageMill dan SiteMill. Mereka juga memperlengkapi kembali Illustrator, PageMaker dan PhotoShop untuk termasuk alat-alat pencipta konten Web. Permulaan ini terbukti layak, sebagaimana Adobe sekali lagi menjadi gembong dari pasar grafik profesional, dengan rata-rata mendekati $900 juta dalam penjualan pada 1998.

AdobePada 1999, Adobe menemukan dirinya berkompetisi dengan penantang baru, lebih powerful - raksasa software Microsoft. Sebelum lahirnya Microsoft di pasar editing image, banyak analis industri memperhatikan sebuah perubahan pada Adobe. Selagi masih memproduksi produk-produk inovatif, penjualan menurun, kebanyakan dikarenakan usaha penjualan dan PR terlihat lambat. Kolumnis PC Magazine John C. Dvorak menyarankan itu sebagian berhubungan dengan meningkatnya isolasi baik pada Geschke dan Warnock, dimana Dvorak mengemukakan disebabkan oleh penculikan Geschke oleh teroris pada 1992.

Apapun masa depan yang dipegang oleh Geschke dan Warnock, satu hal adalah pasti - pengaruh Adobe pada industri komputer dan image editing akan tetap terlihat hingga beberapa dekade ke depan. Baik apakah Anda sedang menjelajahi World Wide Web, atau beralih ke majalah atau surat kabar, mengambil sebuah kotak produk, atau menyimak ke sebuah papan billboard, kemungkinannya adalah image-image dan teks-teks tersebut diciptakan oleh satu atau lebih produk Adobe.

Sumber : entrepreneur.com
Halaman :
1

Ikuti Kami