Hukuman Berat Bagi Ekstremis Yordania Perencana Pemboman

Internasional / 19 March 2009

Kalangan Sendiri

Hukuman Berat Bagi Ekstremis Yordania Perencana Pemboman

Tammy Official Writer
3668
Pengadilan militer Yordania pada hari Senin kemarin menjatuhkan hukuman kepada tiga ektremis Yordania sebanyak 22,5 tahun penjara untuk perencanaan pemboman sebuah gereja Katolik pada Mei tahun lalu.

Hakim menjelaskan bahwa ia memberikan hukuman dua dekade karena ia mempercayai prakarsa pemboman itu sendiri, bahkan jika itu gagal, adalah sebuah "bahaya untuk Negara dan warganya," menurut Associated Press.

Penguasa-penguasa dahulu mampu untuk menahan serangan tahun lalu ketika sebuah kelompok otak perencana ditangkap karena mengebut di hari rencana pemboman. Ketiganya merencanakan untuk mengaktifkan bom sebuah kendaraan yang dipenuhi dengan bahan peledak di depan sebuah gereja Katolik di ibukota, Amman.

Umumnya, Yordania dikenal sebagai Negara Muslim moderat mengingat berlokasi di Timur Tengah dan memiliki lebih dari 90 persen populasi Muslim Sunni. Warga Kristianinya diperkirakan hanya ada sekitar empat hingga enam persen dari populasi.

Ratu RaniaRatu Rania dari Yordania dikenal di seluruh dunia akan pernyataannya melawan ekstremis Muslim dan kekerasan atas nama agama. Ia juga ada duta wicara yang lantang akan hak-hak wanita dan perlindungan anak dari kekerasan.

Tetapi tahun lalu Department Negara AS melaporkan peringatan bahwa Yordania begitu juga Algeria yang didominasi Sunni di selatan Afrika - kedua Negara dengan catatan baik akan kebebasan beragama tradisional - adalah lahan baru bagi fundamentalis Islam dan tanpa toleransi berkeyakinan.

Di Yordania, pengadilan syariah menyatakan beralihnya warga Islam menjadi Kristiani adalah bersalah karena murtad. Hakim kemudian membatalkan pernikahannya dan menyatakan bahwa ia tidak memiliki identitas keagamaan.

Sangat disayangkan memang bahwa tetap terjadi juga ketidak-adilan dalam kebebasan beragama yang terjadi di negeri Yordania. Keputusan untuk menghukum seberat-beratnya agak tidak terjadi peristiwa yang serupa sudah menjadi contoh bagi banyak ekstremis yang mungkin ingin merusak ketenteraman di negeri Yordania.
Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami