Listen to Me, Please…

Marriage / 17 March 2009

Kalangan Sendiri

Listen to Me, Please…

Lestari99 Official Writer
6007

Berapa banyak dari pernikahan dewasa ini yang terkungkung dalam komunikasi yang kurang sehat? Saat sang isteri ingin mengutarakan sesuatu, tak jarang kesibukan suami membuatnya enggan untuk menyediakan waktu mendengarkan isterinya. Beberapa isteri bahkan telah mencoba berbagai macam cara agar mendapatkan perhatian suami mereka namun gagal.

Namun, ada sebuah cara yang dipastikan berhasil untuk mendapatkan perhatian dari suami Anda jika Anda melakukannya secara konsisten. Prinsip ini tidak diberikan untuk digunakan sebagai alat memanipulasi. Manipulasi biasanya menimbulkan amarah, luka batin, kekuatiran, ketakutan dan emosi negatif lainnya, namun kasih yang sejati menimbulkan sukacita dan kepuasan. Manipulasi tidak sabar untuk mendapatkan dan kasih tidak sabar untuk memberi. Bila motivasi Anda dalam menggunakan prinsip-prinsip ini didasarkan pada cinta untuk memperkaya hidup suami Anda, prinsip ini dapat membantu Anda memasuki suatu percakapan yang lebih penuh kasih dan penuh perhatian bersama suami Anda. Anda akan dapat menyelidiki kebutuhan suami Anda yang terdalam dan mengabdikan hidup Anda untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Prinsip ini disebut "prinsip garam". Garam membuat orang haus dan tujuan dari prinsip ini adalah menciptakan suatu kehausan akan percakapan yang membangun dimana Anda dan suami Anda dapat mempelajari kebutuhan satu sama lain. Prinsip ini begitu sederhana, jangan membicarakan sesuatu yang Anda anggap penting tanpa menciptakan rasa ingin tahu terlebih dahulu.

Prinsip ini sangat mudah dipelajari. Pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah menarik perhatiannya melalui satu atau dua pernyataan yang akan membuat suami Anda ingin mendengarkan lebih lanjut. Anda harus mengucapkan kalimat ini dengan antusias. Bangkitkan rasa ingin tahu suami Anda dan Anda pun mendapatkan perhatian mereka!

Mengetahui bahwa Anda perlu membangkitkan rasa ingin tahu suami Anda adalah satu hal, namun benar-benar melakukannya adalah hal yang lain. Bagaimana menerapkan prinsip garam dalam situasi yang Anda alami? Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk menangkap minat suami Anda:

Kenali dengan jelas kebutuhan atau keprihatinan yang ingin Anda bicarakan kepada suami Anda.

  1. Kenali bidang-bidang yang sangat menarik bagi suami Anda yang berhubungan dengan keprihatinan yang hendak Anda sampaikan. Mulailah percakapan dari hal itu.
  2. Dengan memancing melalui sesuatu yang sangat menarik minat suami Anda, bagikanlah informasi yang cukup untuk merangsang ingin tahunya untuk mendengar lebih banyak lagi.
  3. Tambahkan sedikit lagi garam. Jangan menjawab tanggapan suami Anda terhadap dosis garam Anda yang pertama, sebaliknya diamlah sejenak dan bangkitkan rasa ingin tahunya lebih lagi.
  4. Gunakanlah sebuah pertanyaan singkat agar memperoleh komitmennya untuk mengejar minat Anda atau mengajarkan kepadanya apa yang Anda sedang coba bicarakan.
  5. Setelah Anda melakukan lima langkah ini, tetapi tetap belum menunjukkan minat atau komitmen yang cukup, terus tambahkan garam.

Prinsip garam ini tidak dapat dilawan bila digunakan dengan tepat. Setiap aspek dalam mengasihi dan berkomunikasi dapat digunakan secara menguntungkan atau merusak. Prinsip garam pun tidak berbeda. Untuk menggunakannya secara efektif, ada beberapa hal yang tentunya perlu Anda hindari.

"Apa yang tidak boleh dilakukan" ketika menggarami:

  1. Jangan memulai pembicaraan dengan memohon atau meminta perhatian dan waktu dari suami Anda. Pada saat Anda akan menggunakan prinsip garam, jangan memulai pembicaraan dengan kalimat-kalimat berikut ini: "Dapatkah aku berbicara denganmu sebentar saja?", "Aku benar-benar perlu berbicara denganmu!", "Dapatkah kita berbicara mengenai sesuatu yang benar-benar penting nanti?", "Sudah lama aku menunggu untuk berbicara denganmu. Dapatkah kita berbicara malam ini?" Kalimat-kalimat pendahuluan seperti ini biasanya menciptakan tanggapan yang negatif karena beberapa suami tidak dapat membayangkan menyediakan waktu "hanya untuk berbicara". Kemungkinan besar Anda akan sedih oleh kata-katanya.
  2. Jangan memulai pembicaraan dengan apa yang menjadi perhatian utama Anda atau solusi yang menurut Anda adalah hal yang terbaik. Contohnya saja, "Sayang, anak kita membutuhkan lebih banyak waktu darimu, dan bermain bola basket akan menolong menyelesaikan masalah yang dialaminya dalam membaca. Dapatkah kamu bermain bola basket bersama dia?". Bisa jadi tanggapan suami Anda akan seperti ini, "Aku tentu senang bermain bola basket dengan anakku, tetapi tidak ada waktu. Kamu sendiri tahu bagaimana jadwal kerjaku."
  3. Jangan mencoba mendesaknya dengan beberapa kalimat Anda yang pertama. Seringkali wanita cenderung berpikir bahwa satu-satunya cara mendorong suami mereka yang tidak peka untuk melakukan sesuatu adalah dengan mendesak mereka bertindak menggunakan ancaman atau kata-kata yang keras. Ini mungkin berhasil untuk jangka pendek, tetapi ini dapat menyebabkan dia mendengar "Serigala! Serigala!".

Bila Anda tidak berhasil ketika pertama kali menggunakan prinsip garam, jangan menyerah. Anda mungkin perlu menggunakan beberapa kali sebelum Anda ahli menggunakannya, namun bila Anda menyediakan waktu dan mempraktekkannya, cara ini akan berhasil. Yang mengejutkan adalah, prinsip ini akan tetap berhasil sekalipun orang yang dimaksud mengetahui apa yang sedang Anda lakukan.

Anda dapat terus mengembangkan diri dan berkreatifitas untuk menciptakan kalimat-kalimat yang "mengandung garam" dalam komunikasi suami isteri. Berikut adalah 2 (dua) contoh pernyataan yang menggarami:

  1. Tahukah kamu apa yang para psikolog katakan tentang faktor yang paling menentukan kestabilan emosi seorang anak?
  2. Bila kamu dan aku memutuskan untuk melakukannya bersama-sama, tidak hanya anak-anak kita yang mendapatkan kestabilan emosi, tetapi gairah seksku mungkin juga akan meningkat sekedar berada di dekatmu.

Sang isteri sedang berbicara mengenai kebutuhannya untuk didampingi dan mengaitkannya dengan dua hal penting dalam kehidupan suaminya -  perhatian suaminya pada kesejahteraan anak-anak mereka dan keinginannya untuk memperoleh kepuasan seksual yang lebih lagi. Dalam contoh ini, sang isteri mengingat pernah membaca bahwa anak-anak menjadi lebih seimbang ketika mereka melihat kasih sayang dan kehangatan yang konsisten di antara kedua orangtua mereka. Ia memadukan semua ini dan menciptakan dua kalimat yang "mengandung garam".

Makin sering Anda menggunakan prinsip garam, Anda makin efektif dalam menerapkannya. Anda akan menemukan bahwa prinsip ini tidak hanya berhasil diterapkan terhadap suami Anda, tetapi juga terhadap setiap orang yang Anda inginkan agar mereka mendengarkan Anda dengan perhatian yang tak terbagi.

Sumber : Gary Smalley – Alasan Tersembunyi Mengapa Pria Berperilaku Tertentu
Halaman :
1

Ikuti Kami