Terjadi Lagi, Perusakan Sebuah Toko Buku Kristiani

Internasional / 23 February 2009

Kalangan Sendiri

Terjadi Lagi, Perusakan Sebuah Toko Buku Kristiani

Budhi Marpaung Official Writer
5224

Beberapa hari lalu, sebuah toko buku Kristiani di daerah selatan kota Adana, Turki dirusak oleh 2 orang pemuda. Kejadian ini adalah kali kedua yang dialami oleh toko buku tersebut selama seminggu. Nama toko buku Kristiani tersebut Soz Kitavezi.

Dogan Sismek, karyawan toko buku Soz Kitavezi yang mengetahui kejadian ini pertama kali mengatakan penyerangan dilakukan pada pukul 08:19 pagi waktu setempat. Hal ini diketahuinya setelah melihat hasil jejak rekaman video yang dipasang di toko buku tersebut.

"Mereka datang dengan rencana yang matang dan tahu persis apa yang harus dilakukan," kata dia. "Mereka menyerang tanpa belas kasihan, dan setelah itu mereka pergi seperti tidak terjadi apa-apa."

Menurut Sismek, penyerangan kedua kalinya terhadap toko buku Soz Kitavezi diduga dilakukan oleh kelompok Muslim Nasionalis dan garis keras Turki. Hal ini beralasan karena beberapa waktu lalu sebelum terjadi penyerangan, Soz Kitavezi sering mendapat kecaman dari kelompok-kelompok ini. November tahun lalu, seorang pria masuk ke dalam toko dan mulai menuduh bahwa Soz Kitavezi bekerja sama dengan pihak CIA, sambil mengatakan, "Anda bekerja dengan mereka (CIA, red) membunuh orang di negara-negara Muslim, menyengsarakan negara-negara Muslim."

Prasangka Tersistem

Penyerangan yang dilakukan terhadap toko buku Soz Kitavezi adalah salah satu kebencian yang dihadapi umat Kristiani Turki saat ini, terutama komunitas Protestan yang jumlahnya sedikit. Hal ini terungkap di dalam sebuah laporan Rekapitulasi Kejahatan Hak Azasi selama tahun 2008. Laporan ini dikeluarkan oleh Perserikatan gereja-gereja Protestan di Turki bulan Januari 2009 lalu.

Dari hasil laporan ini juga terungkap bahwa yang menyebabkan adanya bentuk-bentuk kejahatan atau kekerasan terhadap umat Kristiani di Turki adalah paradigma yang dibentuk oleh lingkungan pergaulan yang berpikiran sempit. Lembaga media dan pemerintahan negara mengatakan bahwa lembaga-lembaga misi Kristiani adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap kebencian yang diberikan kepada mereka (umat Kristiani, red).

Mari kita berdoa bagi pemerintah dan lembaga media di Turki agar mereka memberikan ruang kebebasan bagi warga negaranya dan mendorong masyarakat mengembangkan sikap saling menghargai antarumat beragama sebagai hak azasi setiap manusia.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami